Blogger Widgets

me gif

me gif
me gif

22 Des 2015

HIKMAH DAN FADHILAT PERAYAAN MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASSALAM

HIKMAH DAN FADHILAT PERAYAAN MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASSALAM 
(PERKONGSIAN DARI SEORANG HABAIB)
1. Peringatan Maulid Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam mendorong orang untuk membaca selawat, dan selawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya berselawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).
2. Peringatan Maulid Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, bapa saudara Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran Insan Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakan Tsuwaibah, sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari Isnin tiba).
Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam , termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati karena kegembiraannya atas kelahiran Nabi, apalagi anugerah Allah bagi umatnya yang beriman dan bertakwa.
3. Meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam . Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam adalah satu kewajipan, sebagai tanda keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda,
“Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR. Bukhari).”
4. Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam dalam setiap gerak kehidupan kita. Allah Ta'ala berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)”
Kita tanamkan keteladanan Rasullullah Shallallahu 'alaihi wassalam ini dalam kehidupan seharian kita, mulai hal yang terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan akhirat. Tanamkan pula keteladanan terhadap Rasullullah Shallallahu 'alaihi wassalam ini pada anak-anak kita, melalui kisah-kisah sebelum tidur misalnya. Sehingga mereka tidak menjadi pemuja dan pengidola public figure yang berakhlak rosak yang mereka tonton melalui siaran televisyen.
5. Melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam dan juga para Nabi. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasullullah Shallallahu 'alaihi wassalam meninggalkan pesan pada umat yang amat dicintainya ini. Beliau bersabda :
“Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah NabiNya Sallallahu alaihi wa sallam” (HR. Malik)
Fadhilat Perayaan Maulid Nabi
Menurut fatwa seorang Ulama besar : Asy-Syekh Al Hafidz As-Suyuthi menerangkan bahawa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam, dengan cara mengumpulkan ramai orang, dan dibacakan ayat-ayat al-Quran dan diterangkan (dihuraikan) sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya, dan diadakan pula sedekah berupa makanan dan hidangan lainnya adalah merupakan perbuatan Bida’ah hasanah (bida’ah yang baik), dan akan mendapatkan pahala bagi orang yang mengadakannya dan yang menghadirinya, sebab terdapat nilai beberapa ibadah yang dituntut oleh syara’ serta sebagai wujud kegembiraan, kecintaan atau mahabbah kapada Rasullullah Shallallahu 'alaihi wassalam.
Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam :
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepadaku maka akan berkumpul bersama denganku dan masuk ke dalam Syurga”.
Dalam sebuah hadits dikatakan :
مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati hari kelahiranku maka aku akan memberinya syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah.
Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata :
مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati kelahiran Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam : akan menjadi temanku masuk Syurga”.
Sahabat Umar Bin Khatab berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam , bererti telah menghidupkan Islam”.
Sahabat Ali Bin Abi Tholib berkata :
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam , apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.
Melihat besarnya pahala tersebut maka banyaklah kaum muslimin muslimat yang selalu melahirkan rasa cintanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam dan mengagungkan hari kelahiran Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam dengan cara-cara yang terpuji seperti pada tiap-tiap malam Isnin atau malam Jum’at mengadakan jama’ah membaca kitab Al- Barzanji, selawat maulid, dan ada pula yang membuat tabungan dari hasil kerjanya seharian atau dari hasil jualannya untuk kepentingan memperingati kelahiran Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar