Blogger Widgets

me gif

me gif
me gif

31 Des 2015

SURGA HARAM..................


amalan agar cerdas

[Doa Amalan dari Alhabib Zein bin Ibrahim bin Shumaith ...]
AMALAN AGAR DIBERIKAN KECERDASAN MELEBIHI LAINNYA!!
Pertama:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28)
ROBBISY ROHLY SHODRY WA YASSIRLY AMRY WAHLUL 'UQDATAN MIN LISAANY YAFQOHUU QOULY (3x) (QS. Thaahaa [20]: 25-28)
Kedua:
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ (79
FA FAHHAMNAAHAA SULAIMAANA WA KULLAN ATAYNAA HUKMAN WA 'ILMAN WA SAKHKHORNAA MA'A DAAWUUDAL JIBAALA YUSABBIHNA WAT THOIIR (1x) (QS. al-Anbiyaa [21]: 79). Dibaca setiap mau belajar dan akan ujian
Ketiga:
Kalau bisa setiap malam Jum'at pada setiap kali baca surat al-Kahfi dan bila sampai pada ayat :
فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا (65)
FAWAJADAA 'ABDAN MIN 'IBAADINAA AATAINAAHU ROHMATAN MIN 'INDINAA WA 'ALLAMNAAHU MIN LADUNNAA 'ILMAN (QS. al-Kahfi [18]: 65). Diamlah sejenak, pejamkan mata dan memohon, "YA ALLAH BERIKAN AKU JUGA ILMU LADUNNI SEBAGAIMANA YANG TELAH ENGKAU BERIKAN PADA HAMBAMU-NABI KHIDHIR 'ALAIHIS-SALAM DAN HAMBA-HAMBAMU YANG SHOLEH."
Ijazah ini disampaikan oleh Ustadzi Habibana Alwi ibn Ali Alhabsyie, semoga hal ini ada manfaatnya bagi kita semua dan kita pun dapat istiqomah dalam mengamalkannya. Ayuuk, mari kita katakan bersama-sama, "Qabilnal-ijazah."







TIM HADRAH MAJELIS RIYADLUL JANNAH DI BALAIKOTA MALANG 30 desember 2015

30/12/2015.KH.BAIDLOWI MUSLICH : hanya ada 2 muka di akhirat nanti..

JANGAN MENGHAKIMI SESEORANG..............................


KONDOM..........LARIS


TEROMPET TAHUN BARU

🎆
🎉
 ADA APA DENGAN TAHUN BARU
🎉
🎆

Akhi ukhti...
🎇 TAHUN BARU...
Ada apa sebenarnya dengan tahun baru?
Untuk siapakah tahun baru?
Emangnya apanya yang baru?
Sering kali terjadi pembodohan publik
Sesuatu yg buruk akan dianggap baik dgn propaganda yang tiada henti (PENCITRAAN)
Sehingga terbentuklah opini publik bahwa itu adalah hal yang baik
Begitu pula dengan tahun baru...
🎉COBA KAU GUNAKAN AKAL SEHATMU...
Ingatlah bahwa tidak ada yang baru...
Tempat kerjaMU tetap yang lama
Tempat sekolahMU juga sama
Istri atau suami kita juga tidak baru
Anak-anakMU juga masih yang lama
RumahMU juga tetap yang dahulu
Teman-teman dan sohib juga sama
GajiMU juga tetap...
🎉TERUS APANYA YANG BARU 
Sebagian umat Islam turut dalam perayaan tahun baru dengan berbagai cara..
Ada yang tenggelam dalam acara-acara tidak berguna
Ada yang menggunakannya utk bermuhasabah
Ada yang berkumpul berdoa dan berdzikir
Ketahuilah...
pada malam tahun baru itu, tidak ada peristiwa apapun, sehingga kau harus bersikap atau bertindak
Tidak ada yag istimewa, tidak padamu, tidak pada negaramu, tidak pula pada keluargamu
🎉TIDAK ADA APA-APA PADA MALAM TAHUN BARU
LAA SYAI-I...
Kita saja yang tertipU OLEH MEDIA
Laluilah malam tahun baru, seperti seorang petani muslim di lereng gunung merapi
Setelah shalat isya’ ia bersiap-siap utk tidur
Ia berwudu’ seperti hendak shalat
Lalu ia membaca doa dan wirid sebelum tidur
Lalu ia bangun sebelum subuh utk mengambil bagian rizkinya dari shalat malam
Dan Ketika adzan subuh dikumandangkan ia berangkat ke rumah Allah
Dan kemudian ia memulai aktivitasnya dengan biasa
🎉KARENA PADA MALAM TAHUN BARU MEMANG TIDAK ADA PERISTIWA APA-APA
Orang yang cerdas, adalah orang yang berusaha utk berada di depan dan tdk mau menjadi ekor, dia menjadi dirinya sendiri
Maka kau Jangan menjadi ekor...karena tugas ekor itu menutupi aib dan kotoran serta mengusir serangga
Sudah saatnya yang mengaku Islam utk kembali kepada ISLAM
SEMOGA ALLAH MERAHMATI KITA SEMUA
Wallahu a'lam bish shawab.
____________
📝 Ditulis oleh:
"Ustad. DR Syafiq Reza Basalamah."
والله أعلم بالصواب
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram :https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin


30 Des 2015

new year alias tahun baru


TOLERAN ITU................

TOLERAN adalah ketika kamu menghargai dan membiarkan umat agama lain yang merayakan ibadah agamanya.
INTOLERAN adalah ketika kamu melarang umat agama lain yang merayakan ibadah agamanya.
Jika kamu
- menghimbau orang-orang yang seagama denganmu untuk tidak ikut merayakan ibadah agama lain,
- meghimbau orang-orang yang seagama denganmu untuk tidak ikut mengucapkan selamat pada perayaan agama lain, karena itu bertentangan dengan keyakinanmu,
maka itu namanya BERPEGANG TEGUH PADA PRINSIP & KEYAKINAN. Itu bukan intoleran.
Justru INTOLERAN adalah ketika kamu membully, mengejek, mencela, menghina, mencaci-maki orang yang berpegang teguh pada prinsip dan keyakinannya.
Harap bedakan. Jangan kacaukan makna toleransi.
Islam adalah agama yang sangat teguh dan tegas dalam memegang prinsip keyakinan. Islam adalah agama yang sangat toleran dan cinta damai.

munsyid H .SOLIHIN JAIZ di acara majelis riyadlul jannah di singosari malang 29 desember 2015

29/12//15.KH.SHOLAHUDIN WAHID : saat ini banyak pemimpin gak punya malu

MAKAM ORANG-ORANG SALEH DAN DOA YANG DIKABULKAN

MAKAM ORANG-ORANG SALEH DAN DOA YANG DIKABULKAN
Imam Taj bin Subki menyebutkan dalam Thabaqat Asy-Syafi'iyah dalam biografi imam Ghazali, bahwa orang-orang berdoa di makam imam Ghazali di Thus lalu doa mereka dikabulkan. Subki juga menyebutkan dalam Thabaqat Asy-Syafi'iyah bahwa berdoa di makam Yusuf bin Dunas dikenal mustajab.
Penduduk Irak berkata, “Berdoa di dekat makam Ma’ruf Al-Kurkhi manjur.” Ini disebutkan Khatib Al-Baghdadi, Adz-Dzahabi, dan lainnya. Khatib menyebutkan dalam Tarikh Baghdad bahwa Asy-Syafi'i bertawasul di dekat makam Abu Hanifah, dan Khallal bertawasul di dekat makam Musa Al-Kazhim.
Al-Hafizh Al-Muqri menyebutkan riwayat dalam Musnad Ashbahan yang dinukil As-Sakhawi dalam Al-Qaulul Badi’, bahwa ia pernah bersama Al-hafizh Ath-Thabarani dan Al-hafizh Abu Syaikh di dekat makam Rasulullah , saat itu mereka sedang kelaparan. Mereka kemudian mengadu kepada beliau di makam beliau. Tanpa diduga, seseorang keturunan Ali datang dengan membawa keranjang berisi makanan untuk mereka. Ia berkata, “Kalian mengadu kepada Rasulullah , beliau datang kepadaku dan memerintahkanku untuk memberikan (makanan) ini (kepada kalian).”
Tawassul dan mengambil berkah adalah amalan yang baik menurut para imam Ahlusunnah, mereka adalah pakar hadits yang telah hafal 100.000 hadits lebih. Masihkah kita ragu dengan keilmuan mereka hanya karena disalahkan oleh orang yang lantang membaca satu hadits KULLU BID'AH DHALALAH? lalu merasa paling benar dengan pemahamannya sendiri!
Pernahkah kita berpikir jika pendengar kajian radio/tv rodja saja bisa takut pada bid'ah dan syirik, mengapa para imam yang ilmunya melebihi keilmuan semua syekh tukang bid'ah yang hidup dan yang mati, tidak takut bid'ah dan syirik? 
Atau definisi bid'ah dan syirik anda yang lebay melampai ilmu para hafizh ?
http://www.fastabiqul-khairat.com/



WAHABI BUBARKAN MAULID.............





WAHABI LAPOR POLISI Wahabi: “Pak Polisi, di tempat saya ada
acara Maulidan. Tolong dibubarkan!”
Polisi: “Apakah di sana terjadi
perkelahian?” Wahabi: “Enggak Pak!”
Polisi: “Apakah di sana terjadi
pembunuhan?” Wahabi: “Enggak Pak!” Polisi: “Apakah di sana terjadi perjudian?”
Wahabi: “Enggak Pak!”
Polisi: “Apakah di sana terjadi pencurian?”
Wahabi: “Enggak Pak!”
Polisi: “Kalau di sana tidak terjadi apa-apa,
lalu atas dasar apa saya harus membubarkan Maulidan?” Wahabi: “Masalahnya Maulidan itu tidak ada
perintah dari Nabi!”
Polisi: “Oh begitu yah. Emmm apakah Nabi
memerintahkan kalian untuk membubarkan
Maulidan?”
Wahabi: “Enggak Pak!” Polisi: “Lalu kalian mau membubarkan
Maulidan atas perintah siapa?” Wahabi: “Kata pak ustadz saya Maulidan itu
bid’ah Pak, karena tidak ada perintahnya
dari Nabi!”
Polisi: “Kalau begitu, kamu juga bid’ah
dong. Karena membubarkan Maulid kan juga
tidak ada perintah dari Nabi?” Wahabi: “Saya ini anti bid’ah Pak. Jadi gak
mungkin saya melakukan bid’ah!” Polisi: “Lha tadi katanya kalau tidak ada
perintah dari Nabi berarti bid’ah.
Membubarkan Maulid kan tidak ada
perintahnya dari Nabi, berarti kan bid’ah.
Emangnya apa sih isi di dalam acara
Maulidan, kok kalian minta bubarkan? Kalian kan orang Islam.”
Wahabi: “Iya dong, kami orang Islam sejati
‘Penegak Sunnah Pembasmi Bid’ah’! Di
acara Maulid itu isinya membaca shalawat,
membaca al-Quran, mendengarkan
taushiyah, mendengarkan kisah Nabi dan makan bersama.” Polisi: “Lhoh, membaca shalawat kan ada
perintahnya. Membaca al-Quran kan ada
perintahnya. Mendengarkan taushyah kan
ada perintahnya. Mendengarkan kisah Nabi
kan baik untuk pengetahuan sejarah Islam.
Makan bersama juga baik untuk ukhuwah Islamiyah. Lalu apanya yang salah dan harus
dibubarkan?” Wahabi: “Masalahnya mereka itu berisik
sekali Pak. Telinga saya panas!”
Polisi: “Kamu ini ada-ada saja. Masa ngaku
Islam Penegak Sunnah, mendengar bacaan
shalawat, al-Quran, sejarah Nabi dan
taushiyah kok merasa terganggu dan kepanasan? Aneh sekali kamu.” Wahabi: “Tapi Pak...!?”
Polisi: “Sudah, gak usah pakai tapi-tapian.
Dari tadi kamu berisik terus. Ntar kamu
sendri yang tak bubarin!”
Sumber: Kiai Luky Hakim

PESAN HABIB SYEH BIN ABDUL KODIR ASSEGAF PADA JAMAAH AHBABUL MUSTOFA

SYEKHERMANIA SURABAYA bersama Suprianto El-ahmad dan 8 lainnya.
12 jam · 
:: PESAN HABIB SYEKH BIN ABDUL QODIR ASSEGAF ::
.
Kepada semua Jama'ah AHBAABUL MUSTHOFA DAN SYEKHERMANIA,... "JANGANLAH KALIAN RAYAKAN MALAM TAHUN BARU DENGAN HAL-HAL YG BERBAU MAKSIAT, lebih baik kumpul bersama keluarga membuat tasyakuran di rumah atau melakukan dzikiran bersama keluarga itu lebih baik.
Ojo melu trompet-trompetan,
Ojo melu kebut-kebutan.
Intine ojo melu barang kang ora cetho, Ojo bengok-bengok Ojo melu sudrun-sudrun, tunjukan perilaku kita dengan baik tunjukan bahwa kita pecinta Rosulullah Saw, ikutilah akhlak mulia Beliau.
.
Apabila ada dari jama'ah Ahbabul Musthofa yang ikut merayakan tahun baru dengan sudrun-sudrun maka SAYA pengasuh Jama'ah Ahbaabul Musthofa TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS DOSA-DOSANYA.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ اللّهم صل وسلم وبارك اله وعلى اله

Photo ‪#‎TheMukminSniper‬

‪#‎syekhermania‬ 
‪#‎pecintarasulullah‬



jauhi tujuh perkara

“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan.” Kami bertanya: “Apakah tujuh perkara itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Menyekutukan Allah (berbuat syirik), sihir, membunuh jiwa yang diharam-kan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan (mengambil) RIBA, memakan harta anak yatim, berpaling/lari pada hari bertemunya dua pasukan (pasukan muslimin dengan pasukan kafir), dan menuduh wanita baik-baik yang menjaga kehormatan dirinya (dengan tuduhan) berzina.” (HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 258)
"Maka ketahuilah Allah dan rasulnya akan memerangi kalian (yg terlibat dlm riba)" (Al-Baqarah 278)
Pertanyaannya bagaimana kalau sudah terlanjur?
Jawabnya; Usahakan segera mungkin mengembalikannya.. yakinlah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada hamba2Nya yg kembali kepangkal jalan.

29 Des 2015

doa


Al-'Allamah Al-Habib.Salim Bin 'Abdulloh Asy-Syatiri :





Al-'Allamah Al-Habib.Salim Bin 'Abdulloh Asy-Syatiri :
Siapa yangg membaca wirid/amalan ini setelah sholat fardhu subuh , tanpa merubah posisi duduk tawaruk (tahiyat akhir) sebanyak 4 x dengan membaca :
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. إلها واحد ا وربا شا هدا ونحن له مسلمون ٤X
Asyhadu aL-Laa iLaaha iL-La-LLohu wahdahu La syarikalah. iLaa haan wa-hidan wa rob-ban sya-hidan wa nahnu Lahu muslimun 4x
Hamba bersaksi bahwa tiada tuhan selain الله ، yang MAHA esa , tiada sekutu bagiNya , Tuhan yang MAHA ahad (satu) , Tuhan yang MAHA menyaksikan , kepadaNya lah kami berserah diri...
Maka jembatan shirothol mustaqim yang panjangnya bisa ribuan tahun , di hari kiamat kelak, akan dipendekkan الله تعلى sehasta (sepanjang lengan orang dewasa) , hingga kita bisa melompat dengan mudah ke jannah disebrangnya, bagi yang istiqomahkan mengamalkannya atau mendawamkannya...
Waallahu a'lam bisshowwab

ADAB DALAM MAJELIS

ADAB DALAM MAJELIS
COPPAS
Majelis Taklim, majelis dzikir dan majelis yang dibaca
didalamnya Kalam salaf sholeh adalah tempat Allah Ta'ala menurunkan rahmat dan
anwar (cahaya). Disanalah hati-hati menjadi khusyuk dan tenang. Disana pula
tempat seorang hamba menimba ilmu dan hikmah yang akan dibawa sebagai bekal di
akhirat, menghadap Allah SWT.
Karena begitu mulia majelis tersebut, maka siapapun ang
hadir disana harus memasang niat yang baik, jangan terbesit sedikitpun niat
yang kotor. Demikian pula, sangat ditekankan agar mereka beradab di majelis
tersebut. Dengan adab atau etika inilah mereka akan mendapatkan asraar
(rahasia) dan anwaar yang sempurna dari majelis tersebut. Keberkahan akan
meliputi mereka dan ilmu akan masuk pada hati mereka.
Adab atau etika memang harus ada pada setiap acara. Setiap
perbuatan dan kelakuan kita, harus senantiasa dihiasi dengan akhlak atau adab
yang baik. Sebab adab inilah yang menjadikannya mulia di hadapan Allah.
Beradab kepada Allah, kepada Rasulullah, kepada sahabat dan
kepada Auliya serta ulama, harus selalu ada dan tertanam di hati kita. Disini
akan kami nukilkan kalam dari salaf kita tentang adab yang harus dipakai dalam
suatu majelis.
Dalam suatu rauhah (majelis taklim) yang dihadiri oleh
Al-Habib Abdul Bari' bin Syeikh Alaydrus, seorang munsyid membacakan sebuah
qoshidah Al-Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad. Setelah qoshidah itu
selesai dilantunkan, berkata Al-Habib Abdul Bari' bin Syeikh Alaydrus :
Jika ada seseorang yang asyik berbicara pada saat
dilantunkan suatu qosidah yang digubah oleh Salaf, maka hal itu akan berarti
dia merasa yakin bahwa dia punya omongan lebih baik dari kalam Salaf. Atau bisa
berarti dia menolak kalam tersebut.
Begitu juga jika seseorang asyik berbicara pada saat yang
lain lagi membacakan Fatihah atau berdoa, maka hal itu menunjukkan sesungguhnya
dia tidak mau mendapatkan pahala dari Fatihah atau doa yang dibacakan itu.
Didalam atsar dikatakan : Jika ada seseorang asyik berbicara
ketika yang lainnya sedang membaca Al-Qur'an, maka Allah menyuruh seorang
Malaikat dan Malaikat tersebut akan berkata kepada yang lagi asyik berbicara,
"Diamlah wahai musuh Allah," sampai ia tidak bicara lagi. Jika ia
masih tetap berbicara, Malaikat tadi akan berkata kepadanya, "Diamlah
wahai orang yang sungguh dibenci oleh Allah," sampai ia berhenti
berbicara. Jika ia masih juga tetap berbicara, Malaikat itu akan berkata
kepadanya, "Diamlah wahai orang yang sungguh dilaknat oleh Allah."
Kalam Rasulullah SAW bersesuaian dengan Al-Qur'an. Begitu
juga dengan kalam salaf bersesuaian mengikuti kalam Rasulullah SAW. Karena
mereka tidaklah berbicara kecuali dengan ijin robbani. Begitulah ilmu tidak
akan bisa didapatkan kecuali dengan adab, maka marilah kita menjaga adab dalam
majelis.
[Diambil dari kitab Bahjatun Nufus fi kalam Al Imam Al Arifbillah Al Habib
Abdul Bari' bin Syeikh Alaydrus)

ANTARA.............

ANTARA MATA DAN HATI..
Sama sama melihat tetapi beda pandangan
ANTARA SOLAT DAN MENYEMBAH KAKBAH.
ANTARA ZIARAH KUBUR DAN MENYEMBAH
KUBUR.
ANTARA GENDURI DAN SESAJEN
ANTARA TAKZDIM DAN MENGKULTUSKAN
ANTARA BERSIH DAN SUCI
ANTARA BIDAH DAN PERKARA BARU
ANTARA BIDAH DOLALAH DAN AMAL SOLIH.
Jika di lihat dari mata polos anda maka tidak
ada bedanya.
tetapi jika di lihat dari mata hakikat anda
maka sangat berbeda seperti perbedaan
BENDA vs BAYANG BAYANG
Orang yang tidak mengenal hakikat.
Orang yang tidak nengenal muhyi nufus .
Orang yang tidak mengenal sariat toriqoh dan
hakikat tidak mungkin makrifat.
HANYA ORANG YANG TELAH MENYELAMI
LAUTAN SAJA YANG MERASAKAN SEJATINYA
ASINYA GARAM DAN DALAMNYA SAMUDRA.
maka dari itu jangan cuma bisa menebar
vonis bidah/sesat/musrik DSB hanya berdasar
mata telanjang tanpa mengenal hakikat.
BELAJAR AGAMA JANGAN CUMA SAMPE
BARU DI LAFAL BID'AH DAN BELUM
MEMELAJARI APA ITU BID'AH ..EEE SUDAH
BERANI MENGATAKAN PARA ULAMAK DAN
ORANG SOLIH SESAT,MUSRIK,BAHKAN
KAFIR,BARU HAFAL SATU HADIST KULLLU
BI,DATIN DOLALATIN SUDAH BERANI
MENENTANG IMAM BUKHORI DAN MUSLIM
SERTA PARA IMAM MAZHAB YANG HAFAL
RATUSAN RIBU HADIST LENGKAP
MATANNYA..BARU BELAJAR SAMPE DI
HADIST KULLU BI'DATIN DOLALATIN SUDAH
BERANI MENENTANG IJMAK(JAMAAH)
ULAMAK DAN KAUM MUSLIMIN.
Ngaji jangan cuma sariat doang tetapi hakikat
itu ruhnya sariat.  COPPAS

MAULID ITU.............



fadhillah mencium anak,istri dan suami


26-12-2015.tim hadrah YPI HIDAYATUL MUBTADIIN TASIKMADU MALANG

HIJRAH ITU...............


Semua Nabi dan Rasul Yang Diutus Allah Adalah Beragama Islam

Semua Nabi dan Rasul Yang Diutus Allah Adalah Beragama Islam
Ini Dia Ulasannya
 Joeli Adi  0  Hikmah  03.46


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat. Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu."

(HR. Bukhari dalam Kitab Ahadits al-Anbiya’, lihat Fath al-Bari [6/550]. Diriwayatkan pula oleh Muslim dalam Kitab al-Fadha’il dengan redaksi yang agak berbeda)

 هُوَ ٱجۡتَبَٮٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَيۡكُمۡ فِى ٱلدِّينِ مِنۡ حَرَجٍ۬‌ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمۡ إِبۡرَٲهِيمَ‌ۚ هُوَ سَمَّٮٰكُمُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ مِن قَبۡلُ وَفِى هَـٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيۡكُمۡ وَتَكُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ‌ۚ
"Dia telah memilih kamu (Muhammad) dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia." [QS Al-Hajj(22):78]

***
Muhammad ﷺ Penutup Para Nabi dan Hubungan Dakwahnya dengan Dakwah Samawiyah Terdahulu

Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah penutup para Nabi. Tidak ada Nabi sesudahnya. Ini telah disepakati oleh kaum Muslimin dan merupakan salah satu “aksioma” Islam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya, mereka kagum dan berkata, ‘Amboi, jika batu bata ini diletakkan?’ Akulah batu bata itu dan aku adalah penutup para Nabi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hubungan antara dakwah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan dakwah para Nabi terdahulu berjalan di atas prinsip ta’kid (penegasan) dan tatmim (penyempurnaan) sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Dakwah para Nabi didasarkan pada dua asas. Pertama, aqidah. Kedua, syariat dan akhlak.

Aqidah mereka sama; dari Nabi Adam ‘alaihis salam sampai kepada penutup para Nabi (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam). Esensi aqidah mereka ialah iman kepada wahdaniyah Allah. Menyucikan Allah dari segala perbuatan dan sifat yang tidak layak bagi-Nya. Beriman kepada hari akhir, hisab, neraka, dan surga. Setiap Nabi mengajak kaumnya untuk mengimani perkara tersebut. Masing-masing dari mereka datang sebagai pembenaran atas dakwah sebelumnya sebagai kabar gembira akan bi’tsah Nabi sesudahnya. Demikianlah, bi’tsah mereka saling menyambung kepada berbagai kaum dan umat. Semuanya membawa hakikat yang diperintahkan untuk menyampaikan kepada manusia, yaitu dainunah lillahi wahdah (tunduk patuh kepaa Allah semata). Inilah yang dijelaskan Allah dengan firman-Nya,

“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh, dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu tegakkan agama, dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.” (Asy Syura’ [42]: 13)

Tidak mungkin akan terjadi perbedaan aqidah di antara dakwah-dakwah para Nabi karena masalah aqidah termasuk ikhbar (pengabaran). Pengabaran tentang sesuatu tidak mungkin akan berbeda antara satu pengabar dan pengabar yang lain jika kita yakini kebenaran khabar yang di bawahnya. Tidak mungkin seorang Nabi diutus untuk menyampaikan kepada manusia bahwa Allah adalah salah seorang dari yang tiga (Mahasuci Allah dari apa yang mereka katakan). Setelah itu, diutus Nabi lain yang datang sesudahnya untuk menyampaikan kepada manusia bahwa Allah Mahasatu, tiada sekutu bagi-Nya, padahal masing-masing dari kedua Nabi tersebut sangat jujur, tidak akan pernah berkhianat tentang apa yang dikabarkannya.

Dalam masalah syariat, yaitu penetapan hukum yang bertujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat dan pribadi, telah terjadi perbedaan menyangkut cara dan jumlah antara satu Nabi dan Nabi yang lainnya karena syariat termasuk dalam kategori insya’, bukan ikhbar sehingga berbeda dengan masalah aqidah. Selain itu, perkembangan zaman dan perbedaan umat atau kaum akan berpengaruh terhadap perkembangan syariat dan perbedaannya karena prinsip penetapan hukum didasarkan pada tuntunan kemaslahatan di dunia dan akhirat. Di samping bi’tsah setiap Nabi sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah khusus bagi umat tertentu, bukan untuk semua manusia, hukum-hukum syariatnya hanya terbatas pada umat tertentu, sesuai dengan kondisi umat tersebut.

Musa ‘alaihis salam misalnya, diutus kepada bani Israel. Sesuai dengan kondisi bani Israel pada waktu itu. Mereka memerlukan syariat yang ketat yang seluruhnya didasarkan atas asas ‘azimah, bukan rukhshah.

Setelah beberapa kurun waktu, diutuslah Nabi Isa ‘alaihis salam kepada mereka dengan membawa syariat yang agak longgar bila dibandingkan dengan syariat yang dibawa oleh Nabi Musa. Perhatikan firman Allah melalui Isa ‘alaihis salam yang ditujukan kepada bani Israel,

“…Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu ….” (Ali Imran [3]: 50)

Nabi Isa ‘alaihis salam menjelaskan kepada mereka bahwa menyangkut masalah-masalah aqidah, ia hanya membenarkan apa yang tertera di dalam kitab Taurat, menegaskan dan memperbaharui dakwah kepada mereka. Jika menyangkut masalah syariat dan hukum halal haram, ia telah ditugaskan untuk mengadakan beberapa perubahan, penyederhanaan, dan menghapuskan sebagian hukum yang pernah memberatkan mereka.

Sesuai dengan ini, bi’tsah setiap Rasul membawa aqidah dan syariat.

Dalam masalah aqidah, tugas setiap Nabi tidak lain hanyalah menegaskan kembali (ta’kid) aqidah yang sama yang pernah dibawa oleh para Rasul sebelumnya, tanpa perubahan atau perbedaan sama sekali.

Dalam masalah syariat, setiap Rasul menghapuskan syariat sebelumnya, kecuali hal-hal yang ditegaskan oleh syariat yang datang kemudian, atau didiamkannya. Ini sesuai dengan madzhab orang yang mengatakan bahwa syariat umat sebelum kita adalah syariat bagi kita (juga) selama tidak ada (nash) yang dapat menghapuskannya.

Dari uraian di atas, jelas tidak ada sesuatu yang disebut orang dengan Adyan Samawiyah (agama-agama samawi/langit). Yang ada hanyalah Syariat-Syariat Samawiyah (syariat-syariat langit), di mana setiap syariat yang baru menghapuskan syariat sebelumnya, sampai datang syariat terakhir yang dibawa oleh penutup para Nabi dan Rasul.

Ad Din Al Haq hanya satu, Islam. Semua Nabi berdakwah kepadanya dan memerintahkan kepada manusia untuk tunduk (dainunah) kepada-Nya, sejak Nabi Adam sampai Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Nabi Ibrahim, Isma’il, dan Ya’qub diutus dengan membawa Islam. Firman Allah,

وَمَن يَرۡغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبۡرَٲهِـۧمَ إِلَّا مَن سَفِهَ نَفۡسَهُ ۥ‌ۚ وَلَقَدِ ٱصۡطَفَيۡنَـٰهُ فِى ٱلدُّنۡيَا‌ۖ وَإِنَّهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ (١٣٠) إِذۡ قَالَ لَهُ ۥ رَبُّهُ ۥۤ أَسۡلِمۡ‌ۖ قَالَ أَسۡلَمۡتُ لِرَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٣١) وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٣٢

“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang-orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia, dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang shaleh. Ketika Rabbnya berfirman kepadanya, ‘Tunduk patuhlah!’ Ibrahim menjawab, ‘Aku tunduk patuh kepada Rabb semesta alam.’ Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’qub. (Ibrahim berkata), ‘Hai anak-anakku! Sesungguhnya, Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk Islam.’” (al-Baqarah [2]: 130-132)

Musa ‘alaihis salam diutus kepada bani Israel juga dengan membawa Islam.

Firman Allah tentang tukang-tukang sihir Fir’aun,

“Ahli sihir itu menjawab, ‘Sesungguhnya, kepada Rabb kamilah kami kembali. Dan kamu tidak membalas dendam dengan menyiksa kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Rabb kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami,’ (Mereka berdua), ‘Wahai Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadamu)”  (al-A’raf [7]: 125-126)

Demikian pula Isa ‘alaihis salam, ia diutus dengan membawa Islam. 

Firman Allah,

 فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنۡہُمُ ٱلۡكُفۡرَ قَالَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ‌ۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ 

“Maka ketika Isa mengetahui keingkaran dari mereka (bani Israel), berkatalah ia, ‘Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama Allah)’ Para Hawariyyun (sahabat-sahabat setia) menjawab, ‘Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada-Nya, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Muslim.’” (Ali Imran [3]: 52)

Mungkin timbul pertanyaan, mengapa orang-orang yang menganggap dirinya pengikut Musa ‘alaihis salam menganut aqidah yang berbeda dari aqidah tauhid yang dibawa oleh para Nabi? Mengapa orang-orang yang menganggap dirinya pengikut Isa ‘alaihis salam meyakini akidah lain?

Jawaban atas pertanyaan ini terdapat dalam firman Allah,

“Sesungguhnya, agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam, tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka….” (Ali Imran [3]: 19)

“Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah melainkan sesudah datangnya pengetahuan kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Rabbmu dahulunya (untuk menangguhkan siksa) sampai kepada waktu yang telah ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar dalam keraguan yang mengguncangkan tentang kitab itu,” (Asy Syura’ [42]: 14)

Dengan demikian, semua Nabi diutus dengan membawa Islam yang merupakan agama di sisi Allah. Para Ahli Kitab mengetahui kesatuan agama ini. Mereka juga mengetahui bahwa para Nabi diutus untuk saling membenarkan dalam hal agama yang diutusnya. Mereka (para Nabi) tidak pernah berbeda dalam masalah aqidah. Akan tetapi, para Ahli Kitab sendiri terpecah belah dan berdusta atas Nabi kendatipun telah datang pengetahuan tentang hal itu kepada mereka karena kedengkian di antara mereka, sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah di atas.[]

__
Sumber: SIRAH NABAWIYAH, DR Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthy

Al Alim As-Sayyid Ahmad bin Al Alim Allamah Al Arifbillah Al Muhhadist As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani

Al Alim As-Sayyid Ahmad bin Al Alim Allamah Al Arifbillah Al Muhhadist As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani


SIFAT YANG HARUS DIJAUHI SEORANG ISTRI


ISTIGFARLAH

Bila kita merasa selalu gelisah, sempit dan keluarga yang tak kunjung mendapat kebahagiaan atau sakinah mawadah wa rahmah. Bisa jadi karena kita sudah terlalu jauh dari Allah dan enggan untuk hanya mengucapkan istghfar. na'udzubillah
“Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari segala kesusahan, memberinya kesenangan dari segala kegelisahan dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terduga.” (HR. Abu Dawud)

NAHDLATUL ULAMA TELAH DISUSUPI IDEOLOGI DILUAR ASWAJA


28 Des 2015

26 desember .2015.full video habib syeh di tasik madu malang

AKU LEBIH BAIK DIBENCI.......................

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu,pdahal ia amat baik bagimu & bisa jadi kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu.
Allah lebih mengetahui, sedang kamu tidak mengetahuinya”
(QS. Al Baqarah: 216)
Hendaklah kita mengingat bahwasanya di antara
kelembutan Allah terhadap hamba²-Nya adalah:
“Bahwasanya Dia menakdirkan bagi
mereka berbagai macam musibah,ujian & cobaan dgn perintah & larangan yg berat adalah krn kasih sayang & kelembutan-Nya kepada mrk & sebagai tangga utk menuju kesempurnaan & kesenangan mereka diakhira kelak.”
( Tafsir Asma’ al Husna , karya As-Sa’di).
19."Tidaklah sama orang yg buta dgn yg melihat"
20."Tidak sama (Hati yg) gelap gulita dgn (Hati yg mmiLiki) Cahaya"
21."Tidak pula sama (sifat Hati) yg teduh/tenang (terkendali) dgn yg (Hatinya) panas & terik"
22."Serta tdk pula sama orang yg hidup Hati Nurani.a,dgn oRang yg telah mati Hati Nuraninya"
(Q/S Fathir).






DOA MENGHINDARI HEWAN BERBISA


ANTARA HABIB SYEH - INUL DARATISTA-RIYADLUL JANNAH

HABIB SYEH - RIYADLUL JANNAH - INUL DARATISTA

sekedar kisah kecil..dari PAKIS...

mei bbrp bulan lalu habib syeh dan ahbabul mustofa bersholawat di
yayasan pendidikan NU di pakis Malang.Sbgmana biasa,bila sang habib
syeh yg datang,jamaahnya darimana saja.waktu itu ada yg dari bali juga.



karena saya datangnya usai isyak,sudah pasti harap2 cemas,krn gak
bakal nemu panggonan magrok nih.karena saya ada urusan untuk
merekam acaranya dlm handycam,otomatis sibuk cari panggonan yang
pas.bener juga,tiba dilokasi sudah full jalanan gang sempit itu.


ada banyak satgas dan banser disitu yg berjaga.banyak yg disuruh balik
oleh satgas yg berjaga.saya nyerondol aja masuk,dan ketika ketemu
satgas yg sarungan,saya coba utarakan keinginan untuk merekam acara
sang habibnya,we lha dhala.....yang pakai sarungan malah lebih galak
dibanding yg pakai pakaian sekurity penuh.dengan ketus dia jawab
maksud saya ADA SURAT TUGASNYA!! dg sedikit membentak dan mendelik,
aku jawab nggak.lalu dia ga kasi jalan masuk buat saya.emang mana
ada yg kasih surat tugas sih, emang youtube nya mau peduli urusan
saya??.wong ga ada yg nggaji,atas inisiatif sendiri.mau aku
jelaskan ke yg sarungan itu bhw akan aku masukkan youtube video
hasil syutingannya,aku pesimis,ngerti nggak dia apa itu youtube?.krn
saya ga mau berdebat,pilih menghindar dari dia.


akhirnya,saya belok ke warung dekat pentasnya habib dan alhamdulillah
ada banyak tempat kosong.dari tempat itu proses syuting awal hingga 
akhir acara berlangsung.tentu di akhir acara saya beli  nasi pecel
bikinannya yang murah meriah dan enak sambil ngucapkan terimakasih
telah diberi tumpangan selama proses syutingan saya lakukan.



ada satu moment di acara tsb yang sulit saya lupakan,dimana sang
habib syeh menyatakan diatas panggung BAHWA SIAPAPUN BOLEH MEMBUAT
DAN MENGGANDAKAN BUKU SALAWAT YANG BELIAU CETAK,namun beliau juga
menambahkan jangan sampai terjadi kekeliruan dalam penulisan2
didalamnya. beliau berkata spt itu karena disinyalir banyak sekali
beredar buku salawat bajakan yang tulisannya banyak kekeliruan dan
itu bisa bahaya.Beliau tidak MENUNTUT ROYALTY,TIDAK MELARANG
SIAPAPUN YANG MENGGANDAKAN TANPA IJIN BELIAU,TIDAK AKAN
MENUNTUT SI PEMBUAT, HANYA MENGHIMBAU AGAR MENULIS YANG BETUL agar tak
terjadi kesesatan maknanya.begitu kira2 inti apa yang beliau
katakan waktu itu.



dari statement beliau tsb,mengandung makna beliau mencetak buku salawat
dan juga vcd tidak mengejar materi,karena jika mengejar materi,maka
beliau akan mempermasalahkan secara hukum pihak2 yang dianggap telah
membajak buku beliau.dan mendftarkan apa yang beliau cipatakan pada
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL atau hak patent.
APAKAH BELIAU RUGI MATERI KARENA TINDAKAN PEMBAJAK2 TSB? TIDAK
BUKAN?.BAHKAN JAMAAH BELIAU SEMAKIN BANYAK,



Jadi ingat majelis riyadlul jannah.tahu kan?.majelis riyadlul jannah
menjual atribut jaket di koperasinya,ada syal dll,surban,dln.Ternyata
diluar koperasi majelis riyadlul jannah ada kios yang menjual jaket
dan atribut riyadlul jannah bikinan mereka sendiri.itu artinya mereka
membajak nama majelis riyadlul jannah untuk menjual produk jaketnya.
saya katakan mereka membajak,meski saya blm tanya sendiri ke mereka,
karena model tulisannya beda dengan jaket resmi yg dikeluarkan oleh
kios resmi majelis RJ.Saya heran,KENAPA PIHAK RJ TIDAK MELARANG
MEREKA2 ITU ?.Coba kalau di majelis lain,bisa gawat.APAKAH PIHAK RJ tahu
ATAU TIDAK ?.tidak tahulah,itu bukan domain saya berkomentar,tapi yg
pasti jamaah RJ menjadi yg terbesar se malang raya.Memang banyaknya
jamaah tidak menjamin apapun sbg-mana yang dikatakan khodimul majelis
Rj.tapi paling tidak kita bisa berfikir,jika ada ada dua buah
sekolah,sebut saja sekolah a dan sekolah b,jika orang lebih suka
memasukkan anaknya ke sekolah a daripada sekolah b,tentu ada sesuatu
kelebihan sekolah a dibanding sekolah b.ada sesuatu yang istimewa di
sekolah a yang tidak bisa didapatkan disekolah b.


fakta membuktikan, karya mereka dibajak siapapun ,toh mereka tetap
eksis dan makin berkibar.habib syeh tetap eksis,RJ tetap eksis.
semakin dibajak,maka akan semakin kuat eksistensinya.


jadi ingat si ainur rohimah alias inul daratista si goyang ngebor itu,
dia bisa sampai manggung di hongkong--didepan para TKW-- juga karena
vcd bajakan yg dijual di hongkong.dan semakin terkenal hingga eksis
sampai saat ini.JADI PEMBAJAKAN TAK SELAMANYA MERUGIKAN.PASTILAH
TUHAN MEMBERIKAN HIKMAH DIDALAMNYA.

itu jika kita mau berfikir.....


tapi gak tahu juga jika orang berfikirnya hedonis melulu.........





"ada satu pernyataan seorang penemu yang tidak mematenkan hasil
karyanya ke badan terkait dengan harapan bahwa hasil penemuannya
akan bermanfaat buat orang banyak".mahluk seperti ini berhati emas.
jarang ada.pasti Tuhan akan membalas kebaikannya.



persamaan antara HABIB SYEH-RIYADLUL JANNAH-INUL DARATISTA adalah
dimana hasil karya mereka di bajak tapi justru dengan bajakan itu
tidak serta menjadikan mereka jatuh,collaps,tapi justru membuat mrk
tambah eksis dibidangnya masing masing.

RAHASIA DI BALIK SHALAWATNYA ALLAH SWT. KEPADA RASULULLAH SAW.

RAHASIA DI BALIK SHALAWATNYA ALLAH SWT.

KEPADA RASULULLAH SAW.

(Rais Am Jam’iyah Ahlut Thariqah al-Mu’tabarah



an-Nahdliyah, sekaligus ketua umum thariqah sufi
sedunia, Maulana al Alim al allamah al arifbillah al-Habib M. Luthfi bin Ali bin
Hasyim bin Yahya Pekalongan)
Beliau menjelaskan
perihal rahasia di balik bacaan shalawat Allah
kepada nabiNya.
“Saya kagum terhadap satu ayat yang
mengangkat kebesaran Nabi Muhammad saw dan
memerintahkan untuk membaca shalawat,” tutur
Habib Luthfi yang kemudian membacakan ayat al-
Quran yang berisi perintah shalawat Nabi Saw.
Beliau dawuh dalam bahasa Jawa: “Yen Allah
ta’ala merintahake shalat, ning mustahil Allah
shalat. Allah ta’ala merintahake zakat, Allah ta’ala
mboten usah zakat. Allah ta’ala merintahake haji
neng Alah ta’ala mboten haji. Tapi nek shalawat
Nabi, Allah ta’ala paring shalawat dumateng
Kanjeng Nabi. Niku bedane adoh, niku
istimewane kebesarane shalawat.”
(Allah Swt. telah memerintahkan shalat, tetapi
Allah mustahil shalat. Allah Swt. memerintahkan
zakat, tetapi Allah Swt. tidak zakat. Allah Swt.
memerintahkan haji, tetapi Allah Swt. tidak haji.
Namun kalau shalawat Nabi, Allah Swt.
bershalawat kepada Baginda Nabi Saw. Itulah
tingkat perbedaan yang sangat jauh, menunjukkan
keistimewaan dan keagungan shalawat).
Kenapa redaksi pada ayat memakai “’ala an-
Nabiy”, bukan “‘ala Muhammad”? Karena yang
dijunjung oleh Allah adalah pangkatnya Kanjeng
Nabi Saw. Allah Swt. memberikan contoh
langsung kepada hambaNya tentang bgaimana
memberikan penghargaan kepada Nabi Saw.
dengan tidak mengucapkan namanya saja
(Muhammad), akan tetapi dengan pangkatnya.
Tak ada satupun ayat dalam al-Quran Allah Swt.
memanggil Nabi Muhammad Saw. dengan
namanya belaka.
Sedangkan kalimat “yushalluna ‘ala an-Nabiy”,
bukan menggunakan kalimat madhi (masa
lampau) tetapi mudhari’ (masa sekarang dan
seterusnya). Artinya rahmat Allah Swt. kepada
Kanjeng Nabi Saw. sampai besok di akherat. Dan
shalawatnya Allah Ta’ala bukan “Allahumma
shalli ‘ala Muhammad”, tetapi rahmatan
maqrunatan bita’dzimin (rahmat kasih sayang
yang dibarengi dengan pengagungan).
Maksudnya, Allah memberi shalawat kepada Nabi
Saw. bukan sejak beliau diangkat menjadi Nabi,
tetapi sudak sejak zaman azali.
Ayat itu juga merupakan bentuk kemuliaan yang
diberikan Allah kepada Nabi Muhammad Saw.
Kemuliaan yang membedakan beliau dengan
makhluk yang lain. Segala sesuatu yang
diciptakan Allah tidak diciptakan percuma,
semuanya juga memiliki kelebihan tersendiri,
yang membedakan satu dengan yang lain. Maka
tidak mustahil kalau Allah memberi kemuliaan
(perintah shalawat) ini kepada Kanjeng Nabi Saw.
Kemuliaan yang diberikan Allah kepada Nabi
Muhammad Saw. itu merupakan kewenangan
Allah. Jangankan untuk memuliakan nabi, bahkan
setiap tumbuhan dan segala sesuatu diciptakan
Allah dengan kemuliaannya masing-masing. Yen
Allah Ta’ala ngersaake niku mboten onten seng
mustahil, serba mungkin (Jika Allah Swt.
menghendaki itu tidak ada yang mustahil,
semuanya serba mungkin).
Ketika kita mengucapkan shalawat kepada Nabi
Saw., maka akan timbul cinta kepada beliau Saw.
Dengan demikian, kita akan semakin banyak
melakukan sunnah-sunnah yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad Saw.” coppas