Blogger Widgets

me gif

me gif
me gif

26 Feb 2016

25/2/16. mendadak LGBT --- catatan Yusril di TVONE

LGBT DALAM SUATU MAJELIS TAKLIM WAL MAULID.....

TANGGAL 22 PEBRUARI 2016 LALU SEBUAH PTS DIMALANG MENGADAKAN ACARA MAULIDAN OLEH SEBUAH MAJELIS TAKLIM YANG ISINYA 90% ANAK2 MUDA. DI AKHIR ACARA,SEPERTI BIASANYA SANG KHADIMUL MAJELIS MEMBERIKAN CERAMAH2NYA YANG ENAK DIDENGAR KARENA BELIAU ORANGNYA SISTEMATIS DAN RUNUT DALAM MENUTURKAN SEBUAH PIDATO. KALA ITU YANG DIBAHAS ADALAH LGBT. TAHU KAN ARTI LGBT ?.MEMBAHAS DARI SEGI AGAMA,DLLN.MUNGKIN KESANNYA SANGAT PEDAS.TAPI WAJAR KRN BELIAU KAN ORANG AGAMIS,TENTU MEMBERIKAN PANDANGAN DARI SUDUT AGAMA ISLAM. YANG MENJADI PERTANYAAN MENGGELITIK DALAM DIRI SAYA, BAGAIMANA YA TANGGAPAN DAN REAKSI BELIAU BILAMANA TAHU BHW BANYAK SEKALI LGBT YG MENJADI JAMAAH MAJELIS TAKLIM DAN MAULID YANG DI DIRIKANNYA ?.MENURUT INFO YG SAYA DENGAR, BYK LGBT DI MAJELIS NYA MESKI PENAMPILAN MEREKA TIDAK NGONDEK/KEBANCI BANCIAN DAN BAHKAN ADA YG BER JENGGOT PULA...MUNGKIN MEREKA IKUT MAJELIS ITU INGIN DAPAT BERKAH DAN SEMBUH DARI KE GAY ANNYA...... SEMOGA SAJA..

21 Feb 2016

KENAPA ORANG BAIK...............

KENAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI?
Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam semesta kebahagiaannya, ia tidak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.
KENAPA ORANG BAIK SERING TERTIPU?
Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tidak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yg ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya
KENAPA ORANG BAIK SERING DI HINA?
Karena orang baik tak pernah diberi kesempatan membela dirinya. Ia hanya harus menerima, meski bukan ia yg memulai perkara.
KENAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA?
Karena orang baik tidak ingin membagi kesedihan. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, Dan percaya bahwa suatu masa Allah akan mengganti kesedihannya dg kebahagiaan.
TAPI, KENAPA ORANG BAIK TAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA?
Karena orang baik selalu memandang bahwa di atas semua, Allah-lah hakikatnya. Jika Allah yang mengarahkan gerak gerik hidupnya, bagaiman ia akan mendebat kehendak-Nya.
Itulah sebabnya orang orang baik tidak memiliki dendam dalam kehidupannya.
Semoga Allah terus memudahkan & menguatkan kita semua dan anak keturunan kita, menjadi orang orang yg baik. Yang terus tekun belajar berbagi kebaikan dan mencoba menyinari semesta disekitar walaupun baru mampu dg cahaya yg kecil sekalipun.
Aamiin Ya Arhamar Rahimin.

TIGA AMALAN DENGAN PAHALA TANPA BATAS.

TIGA AMALAN DENGAN PAHALA TANPA BATAS.
1. Memaafkan.
Allah berfirman:
فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
“Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya berada diatas (tanggungan) Allah.” (asy-Syura: 40)
2. Bersabar
Allah berfirman:
إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar : 10).
3. Puasa.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim no. 1151)
Semoga kita mampu mengamalkan ketiga amalan mulia diatas.
klik share, jadi sabar tidak ada batasnya

SENYUM DAN KECERIAAN WAJAH RASULULLAH صلى الله عليه و سلم

SENYUM DAN KECERIAAN WAJAH RASULULLAH صلى الله عليه و سلم
Rasulullah صلى الله عليه و سلم adalah orang yang paling ceria wajahnya, paling banyak senyumnya, dan paling bagus raut wajahnya.
Al-Bazzar meriwayatkan dengan isnad hasan dari Jabir رضي الله عنه bahwa ia mengatakan, "Jika Rasulullah صلى الله عليه و سلم mendapat wahyu atau menyampaikan nasihat, maka kamu katakan; beliau pemberi peringatan kepada kaum akan datangnya azab kepada mereka. Jika itu telah hilang dari beliau, maka kamu akan melihatnya sebagai orang yang paling ceria wajahnya, paling banyak tawanya, dan paling bagus rautnya."
Sayyidah 'Aisyah رضي الله عنها ditanya; bagaimana Rasulullah صلى الله عليه و سلم saat berada di rumah beliau?
Sayyidah 'Aisyah menjawab, "Beliau adalah orang yang paling lembut, suka tersenyum, tertawa, dan tidak pernah terlihat sama sekali beliau menjulurkan kedua kaki beliau di antara sahabat-sahabat beliau."
Semoga pengetahuan kita akan akhlak beliau صلى الله عليه و سلم akan menumbuhkan rasa cinta yg mendalam serta peneladanan secara total pada syariat dan misi beliau صلى الله عليه و سلم.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد نور الانوار وعلى اله وصحبه اجمعين
http://www.fastabiqul-khairat.com/

KISAH ULAMA..........


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah sesungguhnya gaya hidup seseorang sangat ditentukan oleh cara bagaimana dia memandang hidup ini, dengan kata lain bagaimana seseorang memandang hidup begitulah ia akan hidup. Oleh sebab itu untuk mengubah keadaan seseorang harus diawali lebih dahulu dengan mengubah caranya memandang kehidupan ini. Itulah sebabnya dalam surat-Nya Ar Ra’du ayat 11, Allah SWT menjelaskan yang artinya “Allah SWT tidak akan mengubah nasib dan keadaan suatu kaum sampai kaum itu berusaha mengubah apa yang ada di dalam diri mereka sendiri. Yang ada di dalam diri itu sendiri tentu tidak lain adalah “rule of thinking” bahasa kerennya, “set of mind” kata orang kulon. Cara berpikir, cara memandang kehidupan yang akan sangat mewarnai cara orang menjalani kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu pada ceramah kali ini kita akan membicarakan tentang “dasar dan tujuan hidup dari seorang Muslim di dalam kehidupan ini”.
Yang pertama, tentang dasar dan landasan hidup seorang Muslim tak dapat lain mendasarkan kehidupannya dengan Islam. Di dalam mendasari kehidupan dengan Islam ini Allah SWT menuntun yang artinya “Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam itu secara total”, secara utuh, secara seluruhnya, jangan separo-paro, jangan sepotong-sepotong. Mendasari hidup dengan Islam artinya menjadikan Islam sebagai “way of life”, sebagai “rule of thinking”, sebagai “set of mind” di dalam kita memecahkan problema-problema kehidupan. Sehingga tidak suatu persoalan hidup yang bagaimanapun kecilnya sekalipun yang tidak tersentuh oleh nilai-nilai ajaran Islam ini. Kemudian di dalam mendasarkan hidupnya dengan Islam ia mempunyai keyakinan. Pertama, Islam sebagai dasar hidupnya adalah agama yang sesuai dengan fitrah daripada manusia. Allah SWT pencipta manusia, Allah SWT yang menurunkan agama Islam, oleh sebab itu tentu saja seluruh konsepsi Islam ini sudah diukur sedemikian rupa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Secra logika bias kita katakan, pabrik mobil di Jerman misalnya bikin mobil yang namanya Mercy, seiring dengan itu dikeluarkannya buku petunjuk, mobil ini bernama Mercy, kecepatan maksimal sekian ratus km/jam, daya angkutnya sekian ratus kilogram,kalau rusak memperbaikinya ini onderdilnya itu, umpamanya. Karena pabriknya yang bikin mobil, lalu pabriknya juga yang mengeluarkan buku petunjuk, tentu buku itu sesuai benar untuk mobilnya. Dan logika mengatakan tidak bisa kita punya mobil Mercy rusak, kita perbaiki dengan buku petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik mobil KIA, tentu saja mobil makin rusak, acak-acakkan dan tidak karu-karuan. Ini artinya jikalau manusia ingin baik, jikalau manusia ingin mencapai sesuatu yang bernama bahagia, dia harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh yang menciptakan manusia tersebut. Dan petunjuk-petunjuk itu telah turun dalam suatu konsepsi yang bernama Islam yang sesuai dengan fitrah manusia.
Yang kedua, oleh karena keyakinannya bahwa Islam sesuai dengan fitrah manusia, iapun bekeyakinan bahwa Islam adalah agama untuk seluruh manusia. Universal, walaupun ia diturunkan di tanah arab, tetapi ia bukanlah agama hanya untuk orang arab semata-mata. Keyakinan ini perlu ditegakkan kembali oleh karena akhir-akhir ini muncul pendapat-pendapat yang menganggap seolah-olah agam itu barang impor. Persilahkan saja karena memang itu keyakinannya, tetapi menganggap agama sebagai barang impor sungguh merupakan suatu kekeliruan yang sangat besar. Bahwa arab sebagian besar memang Islam, jelas. Tetapi Islam bukannya arab itupun harus kita akui! Kita bisa menjadi Muslim yang baik tanpa perlu menjdi orang arab, dengan kata lain kita bisa menjadi Muslim yang baik dengan tetap menjadi warga negara Indonesia yang baik. Bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa arab, oleh karena memang dia turundi tanah arab. Buktinya apa? Walaupun Qur’an dalam bahasa arab, tidak satupun ayat Qur’an yang ditunjukkan kepada orang arab semata-mata. Tidak ada ayat, “Hai orang-orang arab”, tidak ada! Yang ada malah, “Wahai manusia”, manusia yang mana? Yang mana saja asal merasa manusia. Kalau tidak merasa manusia tidak usah merasa terpanggil! Maka dalam mendasari hidup dengan Islam, kita berkeyakinan Islam adalah agama untuk seluruh manusia.
Yang ketiga, di dalam mendasari hidup dengan Islam kita berkeyakinan Islam adalah agama terakhir yang diturunkan kepad Rasul terakhir. Tidak ada Rasul dan Nabi sesudah Muhammad dan tidak ada agama lagi sesudah agama Islam. Dasar-dasar keyakinan ini melembaga dalam pribadi kita membentuk suatu keyakinan yang mendasari kehidupan ini sehingga tidak suatu problema yang bagaimanpun kecilnya dalam kehidupan yang tidak tersentuh oleh nilai-nilai Islam. Sejak kita tidur sampai kita bangun tidur bahkan tidur itu sendiri dan seluruh kegiatan kehidupan yang kita laksanakan dalam 24 jam, tidak satupun yang tidak tersentuh oleh nilai-nilai Islam. Inilah pandangan hidup Muslim, jawaban seorang Muslim terhadap problema-problema kehidupan yang dihadapinya yang di dalam menjawab problema itu dia Islam oriented. Berorientasi kepada nilai-nilai Islam. Apa kata Islam tentang pekerjaan yang dihadapinya. Halal kata Islam, halal-lah ia katakan, haram kata Islam, haram ia katakan, Islam oriented. Barometer dalam perbuatannya tidak lain daripada nilai-nilai Islam itu sendiri. Dan kemudian di dalam mendasari kehidupan dengan Islam ia berkeyakina Islam adalah satu-satunya agama yang benar, bahasa kerennya “Islam Is The Single One The True Religion Behind The God”.

20/2/2016.majelis darul musthofa di PR JAGUNG kedung kandang malang

PENYAKIT.................

"Rasulullah SAW bersabda kepada sayidina Ali ibn Abi Tholib
"Wahai ‘Ali, setiap sesuatu pasti ada penyakitnya.
1.Penyakit bicara adalah bohong,
2.penyakit ilmu adalah lupa,
3.penyakit ibadah adalah riya’,
4.penyakit akhlaq mulia adalah kagum kepada diri sendiri,
5.penyakit berani adalah menyerang,
6.penyakit dermawan adalah mengungkap pemberian,
7.penyakit tampan adalah sombong,
8.penyakit bangsawan adalah membanggakan diri,
9.penyakit malu adalah lemah,
10.penyakit mulia adalah menyombongkan diri,
11.penyakit kaya adalah kikir,
12.penyakit royal adalah hidup mewah
13.penyakit agama adalah nafsu yang diperturutkan."

20 Feb 2016

“KISAH TENTANG : MBAH MANGLI & ABAH GURU SEKUMPUL”

Subhanallah..contoh ulama yang tawdhu
Aulia Rahman Al Banjari
“KISAH TENTANG : MBAH MANGLI & ABAH GURU SEKUMPUL”
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Pernah suatu ketika Abah Guru kedatangan seorang tamu dari magelang jawa tengah, nama tamu tersebut adalah Kyai Hasan Asykari, biasa di panggil Kyai/Mbah Mangli. Beliau adalah seorang ulama besaar, ribuan murid beliau, beliau dikenal sebagai seorang Wali dari Wali-wali Allah, salah satu karomah beliau adalah; apabila mengadakan pengajian, beliau tidak pernah menggunakan pengeras suara, namun anehnya dari ribuan jemaah beliau tak satu pun yang tak mendengar suara beliau…
Subhanallah..!
Kedatangan Kyai Mangli di sambut Abah Guru dengan hangat, kala itu Kyai Mangli menginap di rumah Abah Guru, Abah Guru pun menyediakan sebuah kamar buat sang Kyai tidur dan beristirahat. Pada waktu malam, Abah melewati kamar yang digunakan Kyai Mangli untuk istirahat, dan pada saat itu pintu kamar itu terbuka…Abah Guru melihat Kyai Mangli tidur di lantai, tidak di kasur/ranjang yg sudah di sediakan,…
Abah Guru sangat menjaga adab beliau kepada seorang kyai sepuh, maka Abah Guru pun juga tidur dan berbaring dilantai di depan kamar tidur yg di tempati Kyai Mangli, hal ini karena tawadhu dan menghormati tamunya…
Subhanallah…!
Dua orang Auliya Allah Ta’ala yang sama-sama luar biasa akhlaknya heart emotikon
Ya Allah berilah ulun dan kami semua keikhlasan dan kemampuan dapat meniru dan mengikuti akhlak dan adab Abah Guru Sekumpul dan Kyai Mangli yang jadi panutan kami.
Aamin Allahumma aamiin

Majlis Rasulullah SAW Malang-Jawa Timur Masjid Sabilillah, Blimbing, Kota Malang 05 Djumadil Awal 1437 H / 14 Februari 2016 M Mauidhotul Khasanah KH. Salim Nur

Majlis Rasulullah SAW Malang-Jawa Timur
Masjid Sabilillah, Blimbing, Kota Malang
05 Djumadil Awal 1437 H / 14 Februari 2016 M

Mauidhotul Khasanah
KH. Salim Nur

"Allah SWT memandang baik siapapun yang memuji bersholawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT juga tidak pernah memuji nabi terdahulu sebagaimana Allah SWT memuji Nabi Muhammad SAW. Pujian Allah SWT kepada beliau tidak akan tertandingi oleh siapapun. Sebaik-baiknya pujian kepada Nabi Muammad SAW adalah pujian Allah SWT. Maka dari itu siapa saja yang memuji bersholawat kepada Rasulullah SAW akan mulia disisi Allah SWT dan mulia disisi Rasulullah SAW.
Dahulu di masa seorang penyair hebat dan sangat terkenal yaitu syaikh Farazdaq dimana beliau selalu asyik memuji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau mempunyai kebiasaan melakukan ibadah haji setiap tahunnya. Suatu waktu ketika beliau melakukan ibadah haji kemudian datang berziarah ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan membaca qasidah di makam beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,dan ketika itu ada seseorang yang mendengarkan qasidah pujian yang dilantunkannya, setelah selesai membaca qasidah orang itu menemui syaikh Farazdaq dan mengajak beliau untuk makan siang ke rumahnya, beliau pun menerima ajakan orang tersebut dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah Al Munawwarah hingga sampai di rumah orang tersebut.
Sesampainya di dalam rumah orang tersebut memegangi syaikh Farazdaq dan berkata:
“sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad, dan kubawa engkau kesini untuk kugunting lidahmu”,
maka orang itu menarik lidah beliau lalu mengguntingnya dan berkata,
“ambillah potongan lidahmu ini, dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad”,
Maka Farazdaq pun menangis karena rasa sakit dan juga sedih tidak bisa lagi membaca syair untuk sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berdoa :
“Ya Allah jika shahib makam ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya, maka biarkan aku tidak lagi bisa berbicara seumur hidupku, karena aku tidak butuh kepada lidah ini kecuali hanya untuk memuji-Mu dan memuji nabi-Mu, namun jika Engkau dan nabi-Mu ridha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula”,
beliau terus menangis hingga tertidur dan bermimpi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berkata :
“aku senang mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu”,
lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada posisinya semula, dan ketika syaikh Farazdaq terbangun dari tidurnya beliau mendapati lidahnya telah kembali seperti semula, maka beliaupun bertambah dahsyat memuji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hingga di tahun selanjutnya beliau datang lagi menziarahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kembali membaca pujian-pujian untuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemui beliau dan mengajak beliau untuk makan siang di rumahnya.
Beliau teringat kejadian tahun yang lalu namun beliau tetap menerima ajakan tersebut sehingga beliau dibawa ke rumah anak muda itu, dan sesampainya di rumah anak muda itu beliau dapati rumah itu adalah rumah yang dulu beliau datangi lalu lidah beliau dipotong, anak muda itu pun meminta beliau untuk masuk yang akhirnya beliau pun masuk ke dalam rumah itu hingga mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yang sangat besar dan terlihat sangat beringas, maka anak muda itu berkata :
“engkau lihat kera besar yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah merubahnya menjadi seekor kera”.
Dan hal yang seperti ini telah terjadi pada ummat terdahulu, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
( الأعراف :166 )
“Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang, Kami katakan kepada : “mereka jadilah kalian kera yang hina”. ( QS. Al A’raf : 166 )
Kemudian anak muda itu berkata:
“jika ayahku tidak bisa sembuh maka lebih baik Allah matikan saja”,
maka syaikh Farazdaq berkata :
“Ya Allah aku telah memaafkan orang itu dan tidak ada lagi dendam dan rasa benci kepadanya”, dan seketika itu pun Allah subhanahu wata’ala mematikan kera itu dan mengembalikannya pada wujud yang semula, manusia.
Dari kisah diatas jelas bahwa orang yang lisannya digunakan untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW akan dimuliakan oleh Rasulullah SAW sementara yang menghalangi dan berusaha mengganggu memuji Rasulullah SAW, maka Allah SWT sendiri yang akan membalasnya.
Para 'ulama dan habaib adalah penerus perjuangan Rasulullah SAW. Kita harus menghormati beliau-beliau. 'Ulamanya umat Nabi Muhammad SAW adalah seperti Nabinya Bani Israil. Pada zaman dahulu ada 2 orang, seorang nasrani dan muslim sedang memperdebatkan tentang kehebatan nabi mereka.
Seorang Nasrani berkata,
"Nabiku lebih afdhol dari nabi mu."
Seorang Muslim menjawab,
"Oh tidak bisa. Jelas nabiku lebih afdhol dari nabimu."
Seketika itu Syech Abdul Qodir Al Jailani berjalan dan mendengar perdebatan itu kemudian Syech mendekati mereka. Kemudian beliau bertanya kepada seorang Nasrani,
"Apa nabimu lebih afdhol dari nabi kami?"
Orang Nashoro tersebut menjawab, "Ya tentu nabi kami lebih afdhol dari nabi kalian."
Syech Abdul Qodir berkata, "baiklah, sekarang afdholnya nabi mu dari segi apa?"
Nashoro tersebut menjawab, "Nabiku bisa menghidupkan yang sudah mati."
Syech berkata, "oh begitu, sekarang ikutilah aku."
Syech Abdul Qodir Jailani mengajak kedua orang tadi termasuk orang nashoro tersebut kesebuah pemakaman, lalu Syech berhenti disebuah makam. Kemudian beliau berkata kepada orang nashoro tersebut,
"Bagaimana cara nabimu menghidukan yang sudah mati?"
Nashoro tersebut menjawab, "Nabiku cukup mengatakan *qum biidznillah (Bangunlah dengan izin Allah* lalu mayat tersebut akan hidup kembali."
Syech Abdul Qodir berkata, "baiklah, lihat ini."
Kemudian Syech menunjuk makam tersebut dan mengatakan *qum biidznillah*, maka mayat dalam kuburan itu keluar dari kubur dan hidup kembali.
Hal ini untuk membuktikan, bahwa mulianya umat Rasulullah SAW. Terlebih para 'ulamanya, beliau adalah penerus dakwah baginda Rasulullah SAW. Semoga kita selalu dapat mencintai dan menghormati para 'ulama, habaib, terlebih terhadap durriyahnya Rasulullah SAW."
Semoga bermanfaat...
Shollu'alan Nabii Muhammad...!

JARANG SALAT.....................


19 Feb 2016

INI THO YANG MELAPORKAN SAIFUL JAMIL ???


ANEH JUGA MAJELIS TAKLIM INI..............

hampir semua majelis yg pernah aku ikuti, 15-30

 menit sblm khadimul majelis datang,tim hadrah selalu 

melantunkan shalawat2nya, lha kalau majelis X itu aneh,

masak habib nya datang, e malah msh tahllan,dan kadang 

malah msh dalam persiapan,alias tidak siap. Habibnya yg 

terlalu rajin atau tim sekitarnya yang letooy ya? alias 

malasssssssssssssssssssssss??

18 Feb 2016

10 Nasehat Hidup


10 Nasehat Hidup
----------------------------
* pertama
Ingatlah bahwasannya Robbmu mengampuni siapa saja yang meminta ampun, dan menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat, serta menerima siapa saja yang kembali (berserah diri kepada-Nya)
* kedua
Sayangilah para dhuafa (orang² lemah) niscaya engkau akan bahagia, berilah kepada orang yang membutuhkan niscaya engkau akan diberi kesembuhan, dan janganlah menyimpan kebencian niscaya engkau akan dimaafkan…
* ketiga
Optimislah niscaya Alloh bersamamu, dan para malaikat memintakan ampun untukmu, serta surga menanti kehadiranmu..
* keempat
Usaplah air matamu dengan perasangka yang baik (husnuzhon) kepada Robbmu, dan buanglah kegundahan/kegalauanmu dengan mengingat kenikmatan Allkh atasmu..
* kelima
Janganlah kamu mengira bahwasannya dunia hanyalah untuk salah seorang manusia, dan tidaklah ada di muka bumi ini seorangpun yang mendapatkan semua yang dia inginkan dan selamat dari setiap kesukaran.
* keenam
Jadilah engkau seperti pohon kurma yang tinggi dan kuat, jauh dari gangguan, jika engkau melemparinya dengan batu maka jatuhlah kurmanya..
* ketujuh
Pernahkah engkau mendengar bahwasannya kesedihan itu hanyalah kembali apa yang telah terlewat, dan kesusahan dapat memperbaiki kesalahan, maka kenapa harus bersedih dan bersusah..?!
* kedelapan
Janganlah menunggu ujian dan cobaan, tetapi tunggulah keamanan, keselamatan, dan kesehatan in syaa Alloh.
* kesembilan
Padamkan api dendam dari dadamu dengan memaafkan semua orang yang telah melakulan keburukan kepadamu.
*kesepuluh
Mandi, wudhu, memakai wewangian, bersifat dan kebiasaan utk disiplin adalah keberhasilan dari setiap kesukaran!
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

Doa Agar Dunia Mengejarmu Tanpa Kau Mengejarnya

Doa Agar Dunia Mengejarmu Tanpa Kau Mengejarnya
Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
"Ya Rasulallah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen.? Sambil tersenyum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم واستغفر الله
SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAHIL 'AZHIM WASTAGHFIRULLAH
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar. Maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)"
Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita:
"Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya."
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dari Imam Malik Rahimahullah. Dikutip dari Kitab أبواب الفرج oleh Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki)

Kemuliaan Do’a Seorang ibu Lebih Mustajab Dari Seorang Wali Besar




Kemuliaan Do’a Seorang ibu Lebih Mustajab Dari Seorang Wali Besar
---------------------------------
Di Hadhramaut (Yaman), setiap orang yang datang menghadap Sulthanul Ulama Al Habib Salim atau Habaib Sepuh yang Alim di Tarim (Hadhramaut, Yaman) untuk minta didoakan, (maka) selalu mendapat pertanyaan yang sama:
“Apakah kamu masih memiliki permata (Ibu) di rumahmu?“
Jika jawabannya “Ya“, maka mereka (Habaib) dengan halus akan mengatakan:
“Tahukah kamu, bahwa doa ibu untukmu lebih mulia dan makbul daripada doa seorang wali besar sekalipun?“
Ketika Sang Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidz dan kakak Beliau Sang Mufti Tarim Al Habib Ali Masyhur bin Hafidz masih bayi ketika menangis, ibunda mereka Hubabah Zahra akan memeluk dan membelai anak-anaknya sambil mengusap kepala mereka. Kepada Habib Ali Masyhur beliau sering berbisik: “Mufti, Mufti” dan sekarang Habib Ali Masyhur telah menjadi Mufti Yaman. Kepada Habib Umar, sang ibu selalu berdoa “Da’i, Da’i“. Dan hari ini Habib Umar telah menjadi Da’i Islam terkenal di zaman ini.
Masya Allah, dahsyatnya kekuatan Doa seorang ibu Apalagi dari seorang wanita yang Shaleha …

Majelis Al Alim Al Allamah Al Arifbillah Al Habib Ali Al Habsyi(Kwitang) Dari Masa Ke Masa

Majelis Al Alim Al Allamah Al Arifbillah Al Habib Ali Al Habsyi(Kwitang) Dari Masa Ke Masa
------------------------------------
Pada tahun 1920 AL HABIB ALI ALHABSYI Kwitang mendapat Mandat dari salah satu Guru Besarnya ALHABIB MUHAMMAD BIN IDRUS ALHABSYI untuk menyelenggarakan Maulid Nabi SAW Akhir Kamis Robiul Awal,dimana pada akhirnya dilaksanakan di Jamiatul Kheir Tanah Abang
Acara tahunan tersebut mendapat perhatian dari banyak masyarakat hingga pejabat tinggi Hindia Belanda,karna antusias jamaah yang mencapai ribuan lebih panitia ber inisiatip mensyiarkan acara tahunan tersebut melalui Radio NIROM,dengan pemancar tersebut makin luaslah terdengar acara peringatan Maulid tersebut,di zaman dahulu setiap yang akan membuat satu acara selalu diharuskan izin ke pemerintah
Sampai pada akhirnya di tahun 1936 yang merupakan peringatan Maulid yang ter akhir di Jamiatul kheir dimana Jamaah yang hadir mencapai 1500 orang sebagai mana di sebutkan oleh Balai Pustaka di zaman itu

Di karnakan banyaknya Jamaah yang hadir,sampai pada akhirnya di th 1937 acara Maulid tidak di BERIKAN IZIN dengan alasan yang dibuat buat oleh fihak penjajah dan tidak di izinkan untuk dilaksanakan di Jamiatul kheir tana bang,yang akhirnya Habib Ali memindahkan acara tersebut di Masjid kwitang
Pada tahun 1937 merupakan Peringatan Maulid yang pertama kali diselenggarakan di Masjid kwitang dan begitu banyaknya jamaah yang hadir,sampai sampai di waktu acara arak arakan para Habaib dan Ulama ikut berdesak desakan
Penyelenggaraan Perayaan Maulid di Masjid kwitang mendapatkan sambutan yang tiada terduga duga oleh para jemaah sampai akhirnya datang Para Penjajah Jepang di tahun 1942,dikala Habib Ali ingin menyelenggarakkan peringatan Maulud,penjajah Jepang yang mulai bertanya tanya atas perkumlan tiap Minggu pada pengajiannya yang di hadiri oleh beribu jamaah yang datang dari berbagai macam tempat baik jauh dan dekat mulai membatasi kegiatannya
Puncaknya di kala AlHabib Ali di panggil oleh pihak penjajah Jepang yang menanyakan maksud dan tujuan akan di selenggarakannya peringatan Maulid di Masjid Kwitang,Habib Ali pun berniat akan datang memenuhi permintaan penjajah Jepang pada waktu itu namun belum sempat datang Habib Ali di jemput oleh penjajah Jepang dan di Jebloskan ke penjara sampai sampai Pengajian di Hari minggu di liburkan untuk sementara waktu karna penahanan atas Habib Ali,di penjara Habib Ali dengan Ahlak yang luar biasa dapat memikat hati pasukan penjajah Jepang yang mengawasi Penjara dan karna oleh pemerintah Habib Ali dianggab tidak mengganggu pada akhirnya di bebaskan,sebelum di bebaskan banyak dari pada para pasukan Dai Nipon yang masuk Islam di tangan Habib Ali AlHabsyi...

Qosidah Tholamaa Asykuu

Teks beserta Arti
Qosidah Tholamaa Asykuu
ﻃﺎﻟﻤﺎ ﺍﺷﻜﻮ ﻏﺮﺍﻣﻰ ﻳﺎ ﻧﻮﺭ ﺍﻟﻮﺟﻮﺩ
ﻭﺍﻧﺎﺩﻯ ﻳﺎ ﺗﻬﺎﻣﻰ ﻳﺎ ﻣﻌﺪﻥ ﺍﻟﺠﻮﺩ
Thoolamaa asykuu ghoroomii yaa nuurol wujuud
Wa unaadii yaa tihaamii yaa ma’dinal juud
*Lama sudah aku menanggung rindu;
Wahai cahaya alam yang indah !
Serta aku menyeru, Wahai Nabi !
Wahai punca ilmu yang pemurah !
ﻣﻨﻴﺘﻰ ﺍﻗﺼﻰ ﻣﺮﺍﻣﻰ ﺍﺣﻈﻰ ﺑﺎﻟﺸﻬﻮﺩ
ﻭﺍﺭﻯ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻳﺎ ﺯﺍﻛﻰ ﺍﻟﺠﺪﻭﺩ
Mun-yatii aqshoo maroomii ahdhoo bisy-syuhuud
Wa aroo baabas-salaami yaa zaakiil juduud
Impianku setinggi-tinggi cita-cita;
*Semoga diberikan tuah dapat melihatmu
Juga melihat Bab al Salam (di Masjid Nabawi);
Wahai sesuci-suci insan!
ﻳﺎ ﻃﺮﺍﺯ ﺍﻟﻜﻮﻥ ﺍﻧﻰ ﻋﺎﺷﻖ ﻣﺴﺘﻬﺎﻡ
ﻣﻐﺮﻡ ﻭﺍﻟﻤﺪﺡ ﻓﻨﻰ ﻳﺎ ﺑﺪﺭ ﺍﻟﺘﻤﺎﻡ
Yaa thiroozal kauni innii ‘aasyiq mustahaam
Mughromun wal mad-hu fannii yaa badrottamaam
"Wahai hiasan dunia ini!
Aku amat cinta dan rindu padamu
Hanya pujian menjadi persembahanku
Wahai bulan mengambang penuh!
ﺍﺻﺮﻑ الاﻋﺮﺍض ﻋﻨّﻲ ﺍضنان ﺍﻟﻐﺮﺍﻡ
ﻓﻴﻚ ﻗﺪ ﺍﺣﺴﻨﺖ ﻇﻨّﻲ ﻳﺎ ﺳﺎﻣﻰ ﺍﻟﻌﻬﻮﺩ
Ishrifil i’roodlo ‘annii adlnaanil ghoroom
Fiika qod ahsantu dhonnii yaa saamiil ‘uhuud
*Jauhkanlah segala penghalangku daripadamu
Yang kupendam hanya kerinduan terhadapmu
Padamu aku bersangka baik;
Wahai yang benar pada janjinya!
ﻳﺎ ﺳﺮﺍﺝ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻳﺎ ﻋﺎﻟﻲ ﺍﻟﺠﻨﺎﺏ
ﻳﺎ ﺇﻣﺎﻡ ﺍﻷﺗﻘﻴﺎﺀ ﺇﻥ ﻗﻠﺒﻲ ذاﺏ
Yaa siroojal anbiyaa-i yaa ‘aaliil janaab
Yaa imaamal atqiyaa-i inna qolbii dzaab
*Wahai pelita sekalian Rasul!
Wahai insan yang mempunyai setinggi-tinggi kedudukan!
Wahai Imam orang-orang yang bertaqwa!
Sesungguhnya hatiku terpaut padamu.
ﻭﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺭﺑﻰ ﺫﻭ ﺍﻟﺠﻼﻝ
ﻳﻜﻔﻰ ﻳﺎ ﻧﻮﺭ ﺍﻻﻫﻠﺔ ﺍﻥ ﻫﺠﺮﻯ ﻃﺎﻝ
Wa ‘alaikallaahu shollaa robii dzuul jalaal
Yakfii yaa nuurol ahillah inna hajrii thool
*Ke atasmu, semoga Allah mencurahkan rahmat
Tuhanku Yang Mempunyai Keagungan
Cukuplah, wahai Cahaya Bulan!
Sesungguhnya perpisahanku denganmu telah terlalu lama.

Kisah Kesabaran Nabi Muhammad SAW

Kisah Kesabaran Nabi Muhammad SAW
Ciri paling menonjol dalam kepribadian Rasulullah Saw yang multidimensi adalah budi pekertinya yang tiada bandingannya. Tak ada satu sisi pun dalam diri beliau tanpa budi pekerti yang luhur, sehingga kita tidak akan dapat menemukan dalam kehidupan beliau, sikap yang lebih berakhlak dari yang beliau lakukan. Pantaslah bila istri beliau, Aisyah ra berkata singkat saat menggambarkan akhlak Rasulullah, “Akhlak beliau adalah Alquran.”
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam : 4)
Salah satu sifat beliau yang menonjol adalah kesabarannya. Bukan kesabaran dalam kondisi biasa, termasuk kesabaran dalam medan pertempuran yang sangat menakutkan sekalipun. Sikap sabar beliau yang paling menonjol dalam perang terdahsyatnya adalah saat perang Uhud dan perang Khandaq. Pada hari kaum muslimin didera kekalahan, beliau tetap tegar tidak mundur sejengkalpun. Juga pada hari pengepungan pasukan sekutu terhadap kota Madinah yang membuat nafas kaum muslimin tersengal-sengal, tetapi beliau tetap memiliki harapan untuk menang.
Imam Muslim meriwayatkan, “Rasulullah Saw berperang hanya ditemani tujuh orang Anshar dan dua orang Quraisy dalam perang Uhud.”
Saat perang Uhud, kaum musyrikin mampu menerobos dan mendekati Rasulullah saw. Salah seorang dari mereka bahkan melempari beliau dengan batu yang membuat hidung dan dagu beliau pecah, muka beliau robek hingga mengucurkan darah. Tak cukup sampai disini, kemudian tersiar kabar bahwa Nabi Muhammad telah terbunuh. Maka kaum Muslimin terpecah-pecah, sebagian masuk Madinah dan sebagian lari ke atas gunung. Para sahabat bingung, tak tahu apa yang harus diperbuat. Rasulullah Saw memasang anak panah dan memberikannya pada Sa’ad bin Abi Waqhash dan mengatakan,“Tembakkan, jaminanmu adalah ayah dan ibuku.” Abu Thalhah Al Anshari adalah seorang pemanah yang jitu dalam menembak sasaranya, ia bertarung habis-habisan membela Rasulullah Saw, jika ia memanah, Rasulullah Saw menampakkan dirinya melihat dimana anak panahnya mengenai sasaran.
Di saat yang sulit ini, ketika umat Islam lari bercerai-berai tidak ada yang menemani Rasulullah Saw, kecuali jumlah yang sedikit ini. Rasulullah Saw tetap tegar memimpin peperangan yang paling mengharukan antara tiga ribu pasukan kafir Quraisy melawan Rasulullah dan beberapa orang saja yang menyertainya. Beliau tidak mau menyerah kalah, tetapi bersikeras bersama orang-orang yang menyertainya bertempur habis-habisan, sampai kaum musyrikin melihat bahwa kerugian mereka lebih besar dari pada keuntunganya, sampai akhirnya lari meninggalkan Nabi Saw dan pengikutnya. Jangan kita lupakan bahwa kabar terbunuhnya Muhammad sudah tersiar, dan Rasulullah Saw meminta orang-orang yang mengetahui keberadaan beliau untuk tidak menolak kabar itu, agar jangan sampai membuat kafir Quraisyi mengurungkan niat meninggalkan pertempuran. Beliau tetap bersabar dalam posisi yang paling sulit dan tidak keluar dari komando tempur yang sempurna.
Sementara pada saat perang Khandaq, Madinah dikepung dengan sangat ketat, dalam waktu yang lama yang membuat kaum muslimin berada dalam posisi aman sulit sehingga mereka tidak mengenal tidur dan istirahat berhari-hari. Pasukan Ahzab menyerang mereka dari titik yang lemah. Kaum muslimin bergerak sambung-menyambung dari tempat satu ke tempat lain untuk menghindari serangan mendadak dan kaum muslimin merasa letih sebagaimana disifati Allah Swt,
"(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat. (al-Ahzab: 10-11)"
Dalam situasi yang sedemikian sulit tiba-tiba Bani Quraizhah yang berada di dalam Madinah memutuskan perjanjian dengan Rasulullah Saw dan mengumumkan perang. Saat itu kaum muslimin semuanya terancam jiwanya, anak istri mereka terancam ditawan. Kesabaran yang bagaimana yang diperlukan seorang pemimpin dalam situasi dan kondisi yang sangat mencekam itu?. Rasulullah Saw menyamar dengan pakaiannya, terlentang dan diam lama. Jika umat Islam diserang kekhawatiran, dan posisi mereka diujung tanduk, beliau segera bangkit dan meniupkan harapan dan menumbuhkan semangat mereka. Beliau bersabda, ”Bergembiralah dan tunggulah dengan kemenangan dan dari pertolongan Allah.” Bahaya yang ada di depan mata dan situasi yang mencekam tidak berpengaruh sedikitpun pada jiwa sang Pemimpin Agung, bahkan yang ada dalam jiwanya adalah kesabaran yang tumbuh di atas kesabaran. Wallahu a’lam bisshowab.
Semoga kisah Rasulullah SAW selalu dapat menjadi suri tauladan bagi kita untuk dapat bersabar walau dalam keadaan sesulit apapun. Karena dibalik keadaan sulit tersebut, disitulah terdapat pertolongan Allah SWT.
Shollu'alan Nabii Muhammad...!

Kalam Al Habib Umar bin Hafidz

Kalam Al Habib Umar bin Hafidz
"Orang yang tinggi adab walaupun kekurangan ilmu lebih mulia, dari orang yang banyak ilmu tetapi kekurangan adab."
Semoga kita bisa menjadi orang berilmu yang terus ingin belajar dan juga selalu menjaga adab. smile emotikon
Shollu'alan Nabi...

AFDOLU ZIKIR


Sulthonul Qulub Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa:

Sulthonul Qulub Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa:
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Agung, Maha Mengagungkan dan Memuliakan hamba – hambaNya dengan kemuliaan yang abadi. Ketika sang hamba terpanggil untuk mendekat kehadirat ilahi maka Allah mendekatkannya dengan kedekatan yang lebih dekat dan baginya anugerah yang abadi yang tiada dimiliki hamba satu sama lain terkecuali Al Khaliq Rabbul Alamin Yang Maha Memecah mecah (membagi-bagi) anugerah dan kenikmatan pada setiap hamba hambaNya sepanjang waktu dan zaman.
Fulan bin fulan kenikmatannya, fulan bin fulan dan kenikmatannya, fulan bin fulan dan panca inderanya, fulan bin fulan dan sekian juta huruf yang diizinkan keluar dari bibirnya, fulan bin fulan yang diizinkan berkedip sekian lama, fulan bin fulan yang diizinkan melihat berjuta warna. Demikian Allah Rabbul Alamin menganugerahkan kenikmatan, yang tiada kenikmatan melebihi limpahan kenikmatan-Nya dan jarang diingat oleh hamba-Nya bahwa Dialah Anugerah kenikmatan dan samudera kabahagiaan. Inilah samudera kebahagiaan, inilah cahaya Yang Maha Abadi menuntun kepada kemewahan dan kemegahan yang kekal.
Setelah jasad manusia yang indah berubah menjadi bangkai sebagai umpan hewan di tanah, Allah masih memuliakan ruhnya mencapai kemuliaan yang lebih agung daripada kehidupan dunia. Mereka di dalam kemuliaan karena mereka termasuk dalam kelompok yang memuliakan Allah, jalan Allah “ja’alanallahu wa iyyakum ninhum”(semoga Allah menjadikan aku dan kalian bersama mereka) Kau jadikan (wahai Allah) aku dan kalian setiap nafasku dan nafas kalian yang selalu memuliakan dan dimuliakan Allah.
(Aamiin)

NANGIS..............

NANGIS BACA INI..!
Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.
Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang."
NAMUN,
Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata. Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?
Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.
Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih. Dapat membawa ke Surga Firdaus.
Yang menyukai postingan ini di share ya
Supaya kita SEMAKIN menyayangi ibu kita SAMPAI kapanpun .

Sulthonul Qulub Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa:

Sulthonul Qulub Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa:
Jika kita terjebak didalam dosa dan kesalahan maka pengaduan adalah hanya kepada-Nya. Pengampunan dosa hanya Milik-Nya, penghapusan dosa adalah dari-Nya.
Diriwayatkan didalam riwayat Annasai “yabna aadam innaka maa da’autanii wa rojautanii ghofartu laka ‘ala maa kaana minka falaa ubaaliiy” wahai keturunan Adam, jika kau berharap kepada-Ku dan kau berdoa kepada-Ku. Apa manfaatnya aku berdoa kepada-Mu wahai Rabb..? sebelum kita bertanya dan diijabah atau tidak oleh Allah doa itu, Allah telah memberi janji “yabna aadam innaka maa da’autanii wa rojautanii ghofartulaka ‘ala maa kaana minka falaa ubaaliiy” kau yang rajin berdoa dan berharap kepada-Ku, Ku-hapus dosa kalian tanpa Ku-pertanyakan lagi. Riwayat Musnad ahmad ini tentunya diperkuat oleh belasan ayat riwayat Shahih Bukhari bahwa Allah Swt menghapuskan dosa – dosa hamba-Nya dengan amal perbuatan baik bahkan dari firman Allah.
Ketika seorang pria datang kepada Sang Nabi saw aku sudah banyak berbuat dosa – dosa, dosa, dosa dan dosa, bagaimana caraku menghapus dosa ini? Sang Nabi saw diam, Allah yang jawab. Menunjukkan keinginan untuk menghapus dosa, keinginan untuk dekat kepada Allah, keinginan untuk jauh dari hal yang hina kepada Allah, bukan dijawab oleh Sang Nabi saw namun dijawab oleh Allah. Allah menjawab “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at.. ”. Alangkah indahnya jawaban-Mu Rabbiy. Allah menjawab “sungguh perbuatan pahala menghapus dosa – dosa”, indah sekali.
Kalian ingin dosa kalian terhapus pada-Ku? Perbanyak berbuat baik pada-Ku, Ku-hapus dosa – dosa kalian. Indah sekali Yang Maha Indah dan memang tidak ada yang lebih indah dari pada Allah. Kalau kita renungkan, ayat ini tidak memerintahkan untuk taubat tapi lebih dari taubat. Menunjukkan Allah itu sangat ingin dekat kepada si pendosa yang ingin menghapus dosanya. Allah sangat ingin dekat kepadanya.