Blogger Widgets

me gif

me gif
me gif

30 Jun 2016

Perintah Ta'at Kepada Allah dan Rasul

Perintah Ta'at Kepada Allah dan Rasul

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَاَنْـتُمْ تَسْمَعُوْنَ ۚ
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),
[QS. Al-Anfal: Ayat 20]
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ
dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, "Kami mendengarkan," padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati mereka mengingkarinya).
[QS. Al-Anfal: Ayat 21]
اِنَّ شَرَّ الدَّوَآبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ
Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
[QS. Al-Anfal: Ayat 22]
Perintah Ta'at Kepada Allah dan Rasul
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
Yٰۤ ayuّha mereka - mereka ampuni ī ٰma ūۤ untuk kami, kami telah ī ّٰha malam itu dan bagaimana kita asūlahٗ wala awalaّw jika itu yang kau hu mereka-mereka yang um asma pembayarannya kita ۚ
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),
[QS. Al-Anfal: Ayat 20]
Kamu wala akū pembayarannya untuk apa yang telah mereka ī - untuk memerangi musuh-musuh mereka yang pembayarannya sami itu tidak kami wahum yasma pembayarannya kita ketika kita
dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata, "Kami mendengarkan," padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati mereka mengingkarinya).
[QS. Al-Anfal: Ayat 21]
Kami akan mereka-mereka #aّwa ٓbiّ yang memiliki atribut-ّٰhi uّmuّ bukmu - - ī bahwa mereka tidak memiliki sifat-sifat-ilū kita
Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
[QS. Al-Anfal: Ayat 22]

25 Jun 2016

IMAM SHALAT



DALAM ISLAM TIDAK ADA DISKRIMINASI..SEMUANYA SETARA,SEMUA BISA MENJADI IMAM SHALAT ASAL MEMENUHI SYARAT..TIDAK PEDULI HANYA SEORANG CLEANING SERVICE....
ke

24 Jun 2016

CR 7

Ada yang kenal dengan si Ganteng yang sering memberikan bantuan kemanusiaan Ini...??

ia mengatakan :"Kehidupan masa kecil saya sungguh perih. Saya berbagi satu tempat tidur dengan saudara saya. Saya tidak memiliki cukup uang untuk membeli mainan seperti yang dimiliki sahabat seusia. Dulu saya jalan kaki menuju ke sekolah. Saya tidak boleh ikut belajar karena sering bolos dengan alasan tidak punya biaya dan tidak memiliki apapun. Saya bermain bola dengan tujuan menghapus derita dan melenyapkan amarah. Maka ketika saya melihat anak-anak di afrika menderita kelaparan saya tidak berdonasi agar terkenal melainkan karena dulu saya pernah merasakan penderitaan seperti mereka. Dan ketika saya melihat anak-anak palestina dibunuh seolah mereka berteriak menyebut nama saya. Saya tak kuasa menahan tetesan airmata. Saya memberikan donasi kepada mereka bukan untuk dikenal atau membanggakan diri. Sebagian orang melihat hal ini sebagai ekspresi kesombongan, tapi orang yang dekat dengan saya tahu bahwa saya bukan pribadi yang seperti itu. Saya suka kepada umat islam karena kehidupan mereka memberi kalian pelajaran dan manfaat, bukan hal yang membahayakan. Saya mencintai mereka karena seluruh aspek kehidupan mereka ideal. Teratur tidak sembarangan. Dan saya mengenal banyak hal tentang islam. Semua yang dikatakan media tentang islam hanyalah penyesatan."

20 Jun 2016

7 ALASAN EMANUEL ADEBAYOR MASUK ISLAM

Setelah beberapa bulan menjadi mualaf, Emmanuel Adebayor mengungkapkan ke media mengapa dirinya masuk Islam. Seperti halnya orang-orang terkenal lainnya yang masuk Islam, Striker Tottenham Hotspur ini juga masuk Islam berdasarkan ilmu. Setidaknya, ia memiliki tujuh alasan mengapa memilih Islam.

1. Yesus (Nabi Isa) ternyata tidak makan daging babi seperti halnya umat Islam, sebab babi adalah binatang yang kotor dan tidak sehat untuk dimakan

2. Kata Assalamu’alaikum dan Insya Allah yang digunakan umat Islam, ternyata juga digunakan oleh Nabi Isa

3. Emmanuel Adebayor akhirnya mengetahui bahwa ternyata nabi Isa juga selalu membasuh muka, tangan dan kakinya sebelum beribadah, seperti wudhu yang dilakukan oleh umat Islam

4. Nabi Isa dan nabi-nabi sebelumnya juga beribadah dengan bersujud ke tanah (Adebayor bis amenemukannya di Matthew 26:39). Hal itu bersesuaian dengan firman Allah dalam surat Al Imran ayat 43

5. Nabi Isa juga berjanggut dan mengenakan jubah, sama dengan sunnah dalam Islam

6. Nabi Isa mentaati syariat dan juga percaya pada semua nabi. Hal itu tercantum dalam Matthew 5:17. Bersesuaian dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 285 dan Ali Imran ayat 84

7. Alasan yang paling fundamental, baik Injil maupun Al Quran menyebutkan hanya Allah yang patut untuk disembah

“Yesus mengajarkan bahwa hanya satu Tuhan dan hanya Allah yang pantas untuk disembah seperti dalam Deut 6:4 dan Mark 12:29. Sedangkan Islam pun demikian di surat An Nisa 4: 171,” kata Adebayor seperti dikutip Republika. [Ibnu K/Bersamadakwah]

16 Jun 2016

PERBEDAAN ULAMA AKHERAT DAN ULAMA DUNIA

● PERBEDAAN ULAMA AKHERAT DAN ULAMA DUNIA
-------------------------------------

Hujjatul Islam Al Imam Al Ghazali Di kitab Ihya Ulumuddin membagi ulama dalam dua kategori: Ulama Akherat dan Ulama Dunia.

Ulama Akherat adalah ulama pewaris Nabi, warasat al-anbiya. Sedangkan yang Ulama Dunia adalah ulama su’ (jahat). Mereka inilah yang mempergunakan ilmunya untuk mendapatkan kepuasan duniawi, termasuk menjadikannya tangga untuk meraih pangkat dan kedudukan.

Sementara itu, ulama akherat adalah ulama yang sadar betul akan ilmu yang dimilikinya. Ulama ini memiliki ciri-ciri antara lain, tidak memanfaatkan ilmu untuk mencari keuntungan duniawi, konsekuen dengan ucapannya, sederhana, menjaga jarak dengan penguasa, tidak tergesa-gesa memberikan fatwa, mementingkan kata HATI.

Ulama akherat hidup bersahaja dalam pengabdiannya yang shalih terhadap ilmu agama dan menjauhkan diri dari upaya mengejar kebendaan dan politik. Para ulama itu lebih senang melewatkan hari demi hari dalam keserderhanaan dari pada bergaul dengan raja dan konglomerat. Keseluruhan hidup mereka dimaksudkan untuk menyebarkan pengetahuan dan berjuang untuk mempertinggi moral dan akhlak masyarakat.

Sebaliknya, ulama dunia atau ulama su’ selalu menginginkan kekayaan dan kehormatan duniawi. Celakanya, mereka tidak segan-segan berkhianat pada hati nurani, asalkan tujuan mereka tercapai. Dalam kenyataannya, ulama tersebut bergaul bebas dengan raja-raja dan pegawai pemerintah, serta memberikan sokongan moral terhadap tindakan mereka, tak perduli baik atau buruk. Terkait dengan ulama su’, ada ilustrasi menarik yang dipaparkan Ibnu Mas’ud : “Kelak akan datang suatu masa tatkala hati manusia asin; ilmu tidak bermanfaat lagi. Saat itu, hati ulama laksana tanah gundul dan berlapiskan garam. Meski disiram hujan, namun tidak setetes pun air tawar nan segar dapat diminum dari tanah itu.” Begitulah bila hati ulama cenderung mencintai dunia sehingga Allah mematikan sumber-sumber hikmah dan memadamkan pelita-pelita hidup.
Wallahu'alam Bishowab Alafuminkum.

15 Jun 2016

NGGAK PAPA WARUNG BUKA SELAMA RAMADHAN.....

Ustadz Felix Siauw
22 jam ·

"Nggak papa warung buka pas Ramadhan, logikanya, kalau imannya kuat, nggak akan goyah sama godaan warung yang terbuka"

Sekilas pernyataan ini benar, padahal salah samasekali, bila ada yang berpikiran sama seperti diatas, lanjut aja baca, siapa tau berubah hehehe..

Pertama harus dipahami dulu bahwa dalam Islam, boleh atau tidaknya, bisa atau nggaknya, halal atau haramnya, semua diserahkan pada Allah sebagai pencipta, bukan logika manusia

Misalnya, benar jika seorang Muslim itu keimannya kuat, maka dia tidak akan tergoda oleh agama yang lain selain Islam, tapi tidak serta merta lantas membolehkan dia untuk beribadah mengikuti cara agama lain hanya dengan alasan "Gue nggak akan terpengaruh kok!".

Karena Allah sudah memberikan hukum-Nya, sudah jelas halal dan haramnya

Nah, bagaimana dengan warung yang tetap buka ketika Ramadhan?

Sejauh yang saya pahami, yang diharamkan adalah memberi makan atau memfasilitasi orang yang mampu berpuasa dan mukim, sebab "dia menjadi perantara bagi keharaman". Adapun bila warung itu menjual yang memiliki udzur syar'i untuk tidak berpuasa seperti musafir, ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak, maka sah-sah saja

Disinilah letak peraturan itu perlu, maka penguasa boleh saja memberikan regulasi kepada warung-warung makan khusus pada saat bulan Ramadhan untuk mengondisikan bulan Ramadhan, seperti buka menjelang maghrib, ditutup dengan tirai dan sebagainya

Bisa juga dengan menanyai setiap yang datang, lalu menjual hanya bila pembeli bisa menunjukkan bahwa dia memang tidak wajib berpuasa, atau pembelinya bukan seorang Muslim

Problemnya tidak selesai sampai disitu. Karena kasus yang akhir-akhir ini mencuat, tidak hanya kasus "warung buka saat Ramadhan" ansih, tapi isu ini ditunggangi kaum liberal, sehingga menjadi ujung tombak menyerang perda-perda yang dianggap syariah, dan menyerang Islam secara umumnya

Lihat saja jargon salah pikir seperti "hormati yang tidak berpuasa", atau seperti jargon diatas "kalau puasanya khusyuk, nggak akan terpengaruh kok sama warung buka!"

Lha, ini semua terbalik, mayoritas Muslim, ini bulan mulianya Muslim, lha seharusnya yang Muslim lebih layak dihormati di bulan mulia ini, bukan malah menantang "Kalau puasamu khusyuk, kamu nggak akan tergoda, kalau kamu tergoda artinya puasamu sia-sia"

Mengenai ada Muslim yang justru imannya bertambah kuat saat diuji berat, saat berada di negeri yang bukan Muslim dan notabene tak ada suasana Ramadhan, ini juga tak bisa dijadikan dalil bolehnya bertindak semaunya di bulan Ramadhan

Walaupun, saya sangat setuju, untuk penindakan pelanggaran satu peraturan yang sudah disepakati, seharusnya bisa lebih bijak dan lebih halus, lebih banyak ke negosiasi dibanding anarkis

Dan bila mau jujur, tidak standar ganda, penggusuran yang dilakukan di ibukota sebetulnya jauh lebih sadis dan jauh lebih tidak manusiawi, dan seharusnya lebih besar dipermasalahkan

Kembali lagi ke problem utama, hanya saja, memang problemnya isu ini dimanfaatkan untuk menyesatkan pola pikir masyarakat

Karena kalau logika sesat ini dijalankan terus, maka esok usaha pemurtadan bisa berkedok sama "Kalau kamu yakin imanmu, kamu nggak akan peduli sama pemurtadan, biarin aja!".

Atau dalam pergaulan "Kalau kamu yakin imanmu kuat, nggak papa kok pelacuran, kalau kamu nggak melacur kenapa takut!".

Atau dalam ekonomi, "Kalau kamu yakin bisa bersaing, ya nggak papa perusahaan multinasional dan asing bersaing sama kamu!"

Atau kita memang sudah terjebak pola pikir begitu?

14 Jun 2016

RENUNGAN PAGI DARI IMAM MALIK TENTANG PERDEBATAN

RENUNGAN PAGI DARI IMAM MALIK TENTANG PERDEBATAN

Imam al-Katib al-Baghdadi meriwayatkan dari Ishaq bin Isa, katanya, saya mendengar Imam Malik berkata:

"Berdebat dalam agama itu aib (cacat)." Beliau juga berkata: "Setiap ada orang datang kepada kita, ia ingin berdebat. Apakah ia bermaksud agar kita ini menolak apa yang telah dibawa oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam?"

RENUNGAN PAGI DARI IMAM SYAFI'I TENTANG PENTINGNYA MENGHINDARI "PERDEBATAN"

RENUNGAN PAGI DARI IMAM SYAFI'I TENTANG PENTINGNYA MENGHINDARI "PERDEBATAN"

Imam Syafi'i adalah seorang ulama besar yang banyak melakukan dialog dan pandai dalam berdebat.

Sehingga Harun bin Sa'id berkata: "Seandainya Syafi'i berdebat untuk mempertahankan pendapat bahwa tiang yang pada aslinya terbuat dari besi adalah terbuat dari kayu nescaya dia akan menang, kerana kehebatannya dalam berdebat".

Imam Syafi'i berkata : "Aku tidak pernah berdebat untuk mencari kemenangan."

Imam Syafi'i berkata : "Aku mampu berhujjah dengan 10 orang yang berilmu, tetapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, kerana orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu".

Oleh kerananya Imam Syafi'i menasihatkan: "Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi. Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati."

"Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan."
"Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam?? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong ??"

Nasihat Imam Syafi'i yang lainnya adalah: "Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek, maka aku tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandir dan aku bertambah lembut, seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi."

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga telah bersabda: "Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar syurga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah syurga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bahagian teratas syurga bagi orang yang membaguskan akhlaknya. (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167).

Biasanya orang yang gemar berdebat akan mengikut hawa nafsunya, sehingga mereka akan suka mencaci dengan kata kata jelek, kasar dan mencela.

PERISTIWA BERSEJARAH BULAN RAMADHAN

             PERISTIWA BERSEJARAH BULAN RAMADHAN

OLEH : Ust. Suyadi, M.Pd.I

Tanggal 17 Ramadhan 2 H / 13 Maret 623 M

Kemenangan umat Islam dalam Perang Badar Raya. Peristiwa ini merupakan tonggak eksistensi bagi bagi dakwah Islam dan bukti kekuatan umatnya setelah lebih dari 13 tahun lamanya selalu ditindas oleh musyrikin Quraisy. Kemenangan ini selanjutnya menjadi dorongan tersendiri bagi kamu muslimin waktu itu untuk kemenangan-kemenangan berikutnya.

Tanggal 10 Ramadhan 8 H / 1 Januari 630 M

Rasulullah SAW dan para sahabat mulai bergerak dari Madinah menuju Makah untuk melakukan pembebasan kota Makah (Fathu Makkah). Fathu makkah adalah tonggak sejarah yang menentukan tegaknya Islam di Jazirah Arabia dan bukti eksistensinya. Hal ini juga menjadi bukti keberpihakan Allah SWT kepada ahlul haq yang terus bersabar dan tak kenal lelah dalam berjuang.

Tanggal 26 Ramadhan 9 H / 5 Januari 631 M

Rasulullah SAW kembali dari Perang Tabuk, dimana ada beberapa sahabat yang tidak ikut berperang dengan masing-masing alasan mereka. Pada saat itu terjadi peristiwa diboikotnya Kaab Bin Malik dan 2 sahabat lainnya.

Tanggal 18 Ramadhan 21 H / 20 Agustus 642 M

Wafatnya pahlawan Islam yang gagah berani, Khalid Bin Walid. Beliau adalah pahlawan di banyak peperangan dan pembebas dua imperium besar saat itu, Romawi dan Persia untuk tunduk di bawah kekuasaan Islam. Beliau bergelar “Pedang Allah yang terhunus”. Beliau menghabiskan hampir seluruh usianya dalam peperangan yang gagah berani dan jihad di jalan Allah SWT.

Tanggal 17 Ramadhan 40 H / 12 Agutus 660 M

Syahidnya khalifah terakhir dari 4 khulafaur rasyidin, Ali bin Abi Thalib, yang termasuk orang yang pertama masuk Islam (As sabi-qunal awwalun). Beliau sangat dikenal sebagai pemuda yang sangat gagah dan pemberani, fasih berbahasanya dan luas ilmunya. Disamping sebagai keponakan Nabi beliau juga salah satu menantu kesayangan Nabi.

Tanggal 28 Ramadhan 92 H / 18 Juli 711M

Panglima Thariq bin Ziad berhasil mengalahkan lawannya dalam Perang Syazunah. Kemenangan ini menjadi babak baru masuknya Islam ke Spanyol (Eropa Timur) dan mendirikan peradaban besar beratus tahun lamanya di sana. Sisa peninggalan peradaban di Spanyol sampai hari ini masih berdiri tegak, diantaranya adalah Istana Merah yang dikenal dengan Al Hambra.

Tanggal 21 Ramadhan 95 H / 9 Juni 714M

Wafatnya Al Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi, salah seorang petinggi Daulah Umawiyah dan tokoh dalam sejarah Islam. Terkenal dengan kekejamannya terhadap lawan politiknya dan musuh negara. Namun disisi lain telah memberikan kepada negaranya pelayanan yang terbaik, mengembalikan keamanan dan mempertahankan futuhat Islamiyah.

Tanggal 17 Ramadhan 218 H / 12 Agustus 838 M

Umat islam menetapkan kemenangan atas Bynzantium dalam Perang Amoria dibawah kepemimpinan Khalifah Al Mu’tashim Billah, salah seorang khalifah dari khilafah Abbasiyah. Perang Amoria disulut atas permohonan umat islam di negeri itu kepada khalifah yang terkenal dengan ungkapan “wa mu’tashimah”. Beliau mengirim pasukan yang besar dan dahsyat untuk memberi pelajaran kepada penguasa Bynzantium saat itu untuk tidak meremehkan umat Islam yang ada di negerinya.

Tanggal 30 Ramadhan 256 H / 31 Agustus 869 M

Imam Bukhori, salah seorang tokoh terbesar dalam ilmu hadist meninggal dunia. Beliau yang sering disebut sebagai “Amirul Mukminin” dan Imamul Muhaddisin dalam ilmu hadist ini telah menyusun kitabnya yang bernama Ash Shahih, sebuah kitab tershahih kedua setelah Al Qur’an Al Karim. Kitab ini berisi hadist-hadist Rasulullah SAW yang paling shahih.

Tanggal 22 Ramadhan 273 H/20 Februari 886 M

Wafatnya seorang Muhaddist terkenal, Ibnu Majah. Beliau adalah penyusun Kitab Sunan Ibnu Majah, salah satu kitab yang penting dalam rangkaian 6 kitab hadist (kutubus sittah). Keenam kitab hadist ini merupakan kitab utama dalam rujukan hadist-hadist nabawi.

Tanggal 9 Ramadhan 297 H / 22 Mei 910 M

Wafatnya tokoh ulama dari kalangan Mazhab Zhahiri, Muhammad bin Daud bin Ali Az Zhahiri. Beliau termasuk tokoh fiqih abad ketiga hijriyah. Salah satu karyanya adalah Kitab Az Zhahrah.

Tanggal 7 Ramadhan 362 H / 22 Juni 971M

Masjid Al Azhar di Mesir dibuka kembali oleh Jauhar Ash Shaqli setelah ditutup beberapa tahun lamanya. Dibukanya kembali masjid ini menjadi tonggak bergantinya rezim Fathimiyah yang sebelumnya beraliran syiah menjadi ahlusunnah wal jamaah. Dan semenjak itu Al Azhar menjadi tonggak penyebaran ilmu-ilmu keislaman di dunia Islam sampai hari ini.

Tanggal 30 Ramadhan 384 H / 7 Nopember 994 M

Lahirnya Ibnu Hazm, seorang imam besar dan tokoh ulama di abad kelima hijriyah. Beliau adalah seorang faqih dalam banyak cabang ilmu fiqih, tarikh, perbandingan agama. Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Al Muhalla.

Tanggal 25 Ramadhan 544 H / 26 Januari 1150 M

Lahirnya tokoh mufassir kenamaan, Fakhrudin Ar Razi. Beliau menyusun kitab tafsir berjudul “ Mafatihul Ghaib”, sebuah kitab tafsir yag agung dan amat terkenal. Selain itu beliau juga mengarang tidak kurang dari 100 kitab lainnya.

Tanggal 25 Ramadhan 658 H / 3 September 1260 M

Umat Islam mencatat kemenangan dalam pertempuran dahsyat pada Perang ‘Ain Jalut di Palestina. Perang ini melibatkan tokoh umat Islam, Saifuddin Qutuz dan lawannya dari bangsa Mongol. Dengan perang ini, Allah SWT menakdirkan umat islam mampu menahan gelombang serangan bangsa Mongol yang maha dahsyat yang sebelumnya telah berhasil meluluhlantahkan Baghdad. Perang ini disebut dalam sejarah sebagai perang yang berhasil mempertahankan peradaban Islam dari kehancuran.

Tanggal 5 Ramadhan 666 H / 19 Mei 1268 M

Umat islam berhasil merebut kembali kota Antokia dari penguasa salibis setelah dikuasai selama 170 tahun. Perebutan kembali ini menelan korban yang cukup besar. Kota Antokia saat itu menjadi salah satu kota penting bagi penguasa salib di wilayah timur.

Semoga bisa menjadi tambahan ilmu kita......

*BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR*

*BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR*

Kewajiban puasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada manusia saja. Beberapa jenis makhluk hidup melakukan puasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya. Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.

Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat takwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.

A. PUASA ULAR
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Hikmahnya:
1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

B. PUASA ULAT
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.
Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.

Hikmahnya:
1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU
3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU
4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.
5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.

Kesimpulan
Semoga ibadah puasanya mampu menghijrahkan agar semakin takwa dan mampu khairunnas anfauhum linnas (sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga tunai sebulan penuh...dan puasanya diterima disisi ALLAH Subhanahu wata'ala
Aamiin Yaa Robbal'alamiin...

10 Jun 2016

pilih pemimpin seiman

Al-Qur'an melarang menjadikan kafir sebagai pemimpin. Masih belum jelas ?
Berikut ini adalah sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar untuk bersikap dalam memilih pemimpin :

1. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"

QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."

2. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat sendiri :
QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

QS. 9. At-Taubah : 16.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam

QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."

QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."

5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim

QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."

6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim

QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."

7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."

9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."

10. Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin

QS. 60. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT dari jalan yang lurus."

11. Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman Setia

QS. 58. Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."

12. Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir

QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."